Redelong (ANTARA Aceh) – Dalam dua pekan terakhir harga kopi arabika gayo di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah, Provinsi Aceh naik sekitar 20 persen.

Subhan, Salah seorang petani kopi di Kecamatan Permata, Bener Meriah mengatakan, harga kopi arabica gayo untuk jenis gelondongan (kopi merah) saat ini Rp11.000/bambu sebelumnya 9000/bambu, gabah kopi Rp27.000 hingga Rp30.000 padahal sebelumnya Rp23.000/bambu, sedangkan beras kopi (arsalan) telah mencapai Rp57.000/kg.

"Saat ini kopi arabica gayo di beberapa tempat sedang memasuki panen puncak, seperti di Kecamatan Bandar, Mesidah, Bukit, Wih Pesam, sedangkan di Kecamatan Permata belum memasuki panen puncak tetapi sudah mulai panen," sebut Subhan di Pondok Baru, Rabu.

Menurut Subhan, bila buah kopi sudah merah dan siap panen, cuaca di Dataran Tinggi Gayo pasti hujan seperti yang terjadi sekarang ini dan bila sudah hujan harga kopi otomatis akan turun kembali karena alasan toke kopi tidak bisa di jemur kopi.

Di tempat terpisah, Ketua Asosiasi Produser Fair Trade Indonesia (APFI), Ir Djumhur menyebutkan, harga kopi memang mengalami kenaikan sekitar 20 persen di tingkat lokal yakni di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.

Dikatakan Djumhur, saat ini di Dataran Tinggi Gayo sedang musim hujan sehingga harga kopi kemungkinan besar akan turun kembali karena tidak bisa dikeringkan, panen bagus tetapi prosesnya tidak bagus, atas dasar itu harga bisa turun.

"Di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah ada 21 produsen/koperasi, tetapi yang bisa mengekspor langsung ke luar negeri hanya empat koperasi yakni Koperasi Permata Gayo, Baburrayan, GLOC dan Ketiara," Kata Djumhur.

Kopi dari Aceh Tengah dan Bener Meriah selama ini diekspor ke Amerika, Eropa dan Asia melalui pelabuhan Belawan Medan, Sumatera Utara, pungkas Djumhur. (Zulkarnain)

Pewarta:

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015