Takengon, Aceh (ANTARA) - Jelang panen raya pada akhir tahun 2019 kopi Arabica gayo masih bertahan diharga standar.
Pelaku usaha kopi di Kabupaten Aceh Tengah Tona Senin mengatakan saat ini pembelian kopi gelondongan di tingkat petani masih seperti biasanya di kisaran harga Rp10.000 sampai Rp11.000 per kilogram.
Baca juga: Permintaan ekspor kopi gayo menurun
"Kalau untuk biji kopi hijau asalan rata-rata Rp58.000 per kilogram. Itu untuk kadar air 15 dan trase 15 persen," tutur Tona.
Kemudian untuk harga kopi hijau pilihan atau kopi DP (dry process) sebut Tona juga masih berada di kisaran Rp65.000 per kilogram.
Baca juga: Pemprov Aceh promosikan wisata dan Kopi Gayo di Australia
"Kopi DP dengan kadar air 14 dan trase 8 persen," kata dia.
Tona menjelaskan pasaran harga tersebut adalah untuk jenis kopi konvensional, sedangkan untuk biji kopi katagori spesialty harganya akan lebih tinggi.
Baca juga: Ngopi langsung di kebun kopi
Sementara Ketua Asosiasi Produser Fairtrade Indonesia (APFI) Armiadi di Takengon mengatakan pasaran harga tersebut masih sesuai dengan harga kontrak luar negeri saat ini.
Menurutnya untuk kemungkinan harga kopi gayo naik akan sangat ditentukan oleh musim panen kopi dari berbagai negara di dunia.
"Sekarang panen serentak terjadi, akibatnya banjir kopi dari berbagai negara. Panen kopi dunia cukup banyak. Kita menunggu panen terakhir di bulan Maret sampai bulan Mei. Jika nanti panen kopi dunia juga masih terjadi maka harga kopi kita tidak ada harapan naik," kata Armiadi.
Jelang panen raya harga kopi Arabika gayo masih bertahan standar
Senin, 18 November 2019 16:51 WIB