Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Lembaga Pengembangan Sumber Daya Tuna Netra (Lempesta) Aceh beraudensi ke Komisi D DPRK Banda Aceh, Jumat, untuk menyosialisasikan internet dan komputer bicara.

Kedatangan pengurus Lempesta diketuai Syarifuddin, diterima Ketua Komisi D DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar, Wakil Ketua Komisi D Razali Ismail dan anggota Komisi D Isnaini.

Pada pertemuan itu, pengurus Lempesta memperagakan cara mengetik di laptop yang dipancarkan ke monitor yang sudah disiapkan dewan. Kemudian, anggota dewan dari Komisi D itu mendikte kalimat apa yang harus mereka ketik.

Ketua Lempesta Syarifuddin mengatakan sosialisasi internet dan komputer bicara, ini semata-mata untuk memberikan semangat kepada anak didik agar bersemangat dalam belajar.

"Kami tuna netra saja mampu melek terhadap komputer. kemampuan ini akan diajarkan kepada anak-anak tuna netra yang saat ini masih duduk di bangku sekolah," katanya.

Namun begitu, Syarifuddin mengatakan niat mereka mengajarkan teknologi tersebut tidak mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kota Banda Aceh.

Buktinya, sudah berulang kali minta rekomendasi, namun tidak pernah diberikan. Kami tidak minta uang, tapi hanya butuh surat rekomendasi," kata Syarifuddin.

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar menyatakan mendukung apa yang dilakukan Lempesta tersebut. Sebab, apa yang dilakukan lembaga tuna netra ini membantu tugas pemerintah mengembangkan sumber daya manusia.

"Walaupun kalangan Lempesta ini memiliki keterbatasan, namun di balik itu banyak kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh penyandang disabilitas ini. Karena itu, kami dari Komisi D sangat mendukungnya," ungkap Farid.

Komisi D, tegas Farid, akan segera mempertanyakan kepada Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga Kota Banda Aceh, kenapa tidak mengeluarkan surat rekomendasi untuk Lempesta.

"Kami akan menindaklanjuti apa yang disampaikan ini. Sebab, program lembaga tuna netra ini memberikan kebaikan kepada kita. Apalagi, Kota Banda Aceh sudah dinyatakan sebagai kota ramah penyandang disabilitas," kata Farid Nyak Umar.

Senada juga dikatakan Isnaini, anggota Komisi D DPRK Banda Aceh. Ia memberikan apresiasi kepada Lempesta karena mampu memotivasi para siswa di Banda Aceh.

"Dengan kekurangan fisik, mereka dapat memberikan ilmunya kepada orang lain," tutur Isnaini seraya meminta Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga Banda Aceh merespon apa yang dilakukan Lempesta.

Pewarta: Pewarta : M Haris SA

Uploader : Imansyah


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015