Balai Bahasa Provinsi Aceh (BBPA) menargetkan sebanyak 8.000 siswa di daerah itu mengikuti tes uji kemahiran berbahasa Indonesia (UKBI) adaptif merdeka 2021.
"Target peserta di Provinsi Aceh adalah delapan ribu siswa yang tersebar di Kota Banda Aceh, Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Besar," kata Koordinator UKBI Provinsi Aceh Yanti Zulita, di Banda Aceh, Selasa.
Dalam pelaksanaan UKBI adaptif merdeka tersebut, kata Yanti, pihaknya akan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan kabupaten/kota, provinsi serta Kantor Kemenag daerah.
Yanti menyampaikan, sejauh ini peserta yang telah mengikuti UKBI dari tiga kabupaten/kota tersebut sebanyak 4.195 orang, terdiri dari 2.150 pelajar SMA, 1.924 pelajar SMP, serta mahasiswa, tenaga profesional dan umum.
"Untuk memenuhi target tersisa, maka UKBI adaptif merdeka akan kembali dilaksanakan di Kota Lhokseumawe, yang rencananya pada Oktober sampai November ini," ujarnya.
Yanti mengatakan, terhadap siswa yang sudah menjalani UKBI tersebut, tingkat kemahiran masing-masing sudah ada deskripsinya. Di mana terdapat tujuh predikat, dan kemahirannya berdasarkan tiap-tiap peringkat.
Yanti menjelaskan, pelaksanaan UKBI ini untuk menyetarakan bahasa Indonesia agar sejajar dengan bahasa di dunia. Karena itu Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud meluncurkan program tersebut.
"Tujuannya untuk memotret kemahiran berbahasa Indonesia lintas performa dengan tepat, cepat serta efisien," katanya.
Yanti menuturkan, UKBI merupakan tes standar untuk mengetahui kemahiran berbahasa Indonesia, di mana sebagai bangsa yang memiliki bahasa modern, maka memiliki fungsi untuk evaluasi mutu berbahasa.
Terobosan ini, lanjut Yanti, diharapkan dapat meningkatkan fungsi strategis UKBI, bukan hanya untuk meningkatkan kualitas bahasa Indonesia tetapi juga rasa bangga atas bahasa sendiri.
"Tidak saja untuk meningkatkan kualitas penggunaan dan pengajarannya, tetapi juga untuk memupuk sikap positif dan rasa bangga masyarakat Indonesia terhadap bahasanya," demikian Yanti.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
"Target peserta di Provinsi Aceh adalah delapan ribu siswa yang tersebar di Kota Banda Aceh, Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Besar," kata Koordinator UKBI Provinsi Aceh Yanti Zulita, di Banda Aceh, Selasa.
Dalam pelaksanaan UKBI adaptif merdeka tersebut, kata Yanti, pihaknya akan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan kabupaten/kota, provinsi serta Kantor Kemenag daerah.
Yanti menyampaikan, sejauh ini peserta yang telah mengikuti UKBI dari tiga kabupaten/kota tersebut sebanyak 4.195 orang, terdiri dari 2.150 pelajar SMA, 1.924 pelajar SMP, serta mahasiswa, tenaga profesional dan umum.
"Untuk memenuhi target tersisa, maka UKBI adaptif merdeka akan kembali dilaksanakan di Kota Lhokseumawe, yang rencananya pada Oktober sampai November ini," ujarnya.
Yanti mengatakan, terhadap siswa yang sudah menjalani UKBI tersebut, tingkat kemahiran masing-masing sudah ada deskripsinya. Di mana terdapat tujuh predikat, dan kemahirannya berdasarkan tiap-tiap peringkat.
Yanti menjelaskan, pelaksanaan UKBI ini untuk menyetarakan bahasa Indonesia agar sejajar dengan bahasa di dunia. Karena itu Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud meluncurkan program tersebut.
"Tujuannya untuk memotret kemahiran berbahasa Indonesia lintas performa dengan tepat, cepat serta efisien," katanya.
Yanti menuturkan, UKBI merupakan tes standar untuk mengetahui kemahiran berbahasa Indonesia, di mana sebagai bangsa yang memiliki bahasa modern, maka memiliki fungsi untuk evaluasi mutu berbahasa.
Terobosan ini, lanjut Yanti, diharapkan dapat meningkatkan fungsi strategis UKBI, bukan hanya untuk meningkatkan kualitas bahasa Indonesia tetapi juga rasa bangga atas bahasa sendiri.
"Tidak saja untuk meningkatkan kualitas penggunaan dan pengajarannya, tetapi juga untuk memupuk sikap positif dan rasa bangga masyarakat Indonesia terhadap bahasanya," demikian Yanti.
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021