Bupati Aceh Barat Daya, Akmal Ibrahim hari itu tampil beda saat meresmikan pengoperasian Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT Mon Jambee-Babahrot, Sabtu

 Biasanya, orang nomor satu di Kabupaten Abdya tampil biasa-biasa saja, namun hari itu, Akmal terlihat sangat resmi dengan setelan jas warna abu-abu yang dikenakan saat hadir Desa Ie Mirah, Babahrot sekira pukul 10.00 Wib.

“Saya hanya pakai jas ketika wisuda, menikah, dan sekali-kali saat menghadiri acara rapat Paripurna istimewa di DPR. Itu pun setahun sekali saya pakai jas,” kata Bupati Akmal Ibrahim pada awal sambutannya.

Selera humor Akmal saat memberi sambutan peresmian perusahaan pengolah tanda buah segar sawit itu membuat tamu undangan tertawa.

Ia kembali menjelaskan, penampilan yang sangat resmi juga untuk menginformasikan kepada kawan-kawannya dulu yang sama-sama membuka lahan di Babahrot.

“kenapa hari ini saya pakai jas, karena disini ada teman saya yang dulu kami sama-sama membuka lahan di Babahrot. Waktu itu saya katakan pada mereka bahwa saya bupati, tapi mereka tidak percaya, maka hari ini saya nampakkan jati diri saya,”candanya lagi seraya disambut tepuk tangan para undangan.

Ia berkisah pada suatu hari dirinya bersama dengan para pekerja sedang duduk di kebun lalu tiba-tiba datang H Subarni pengusaha Aceh yang ingin mendirikan PMKS di Kabupaten Abdya.

“Saya sudah tahu beliau datang ingin mendirikan PMKS di Abdya. Tapi sebelum kami membahasnya, saya minta beliau untuk berjanji dalam penentuan harga Tandan Buah Segar (TBS) tidak bersepakat dengan tetangga sebelah,” katanya.

 Akmal mengaku sangat bahagia, karena pabrik yang sudah lama di dambakan oleh masyarakat petani sawit kini sudah terwujud di Abdya.

Semoga kehadirannya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dan harga TBS tetap tinggi.

Pewarta: Suprian

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021