Pemerintah Kota Sabang mendukung penuh sekolah lapang cuaca nelayan (SLCN) yang digelar Badan Meteorologi Klimatogi dan Geofisika (BMKG) dalam upaya mengedukasi masyarakat nelayan di Pulau Weh tersebut saat melaut.

Wali kota Sabang Nazaruddin, Kamis, mengatakan SLCN sangat penting untuk mengedukasi masyarakat nelayan di Pulau Weh Sabang dalam upaya meningkatkan hasil tangkapan ikan.

"Dengan ilmu yang didapat ini nanti para nelayan bisa memanfaatkan informasi cuaca untuk meningkatkan hasil tangkapan ikannya dengan maksimal yang tentunya dengan cara yang aman dan efisien," kata Nazaruddin di Kota Sabang.

Kegiatan SLCN Sabang 2021 diluncurkan langsung oleh Anggota Komisi V DPR RI Irmawan Kantor Walikota Sabang.

Wali kota meminta para nelayan dapat mengikuti kegiatan SLCN dengan baik agar dapat menambah wawasan terkait cuaca, sehingga dapat mengurangi resiko kecelakaan bagi para nelayan ketika melaut sekaligus dapat meningkatkan pendapatan di sektor perikanan.

Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab mengatakan SLCN merupakan bentuk perubahan paradigma pelayanan BMKG yang telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir, agar bisa memastikan bahwa layanan BMKG langsung diterima dan dipahami masyarakat. 

Menurut dia secanggih apapun alat-alat BMKG, selengkap apapun informasinya, seakurat apapun prakiraan cuacanya, kalau masyarakat tidak memahami dan tidak memanfaatkannya dengan baik, maka itu tidak memiliki arti. 

"Oleh karenanya, kami BMKG terus berkomitmen untuk bisa memastikan informasi yang kami sampikan dapat diterima dan dipahami oleh masyarakat," katanya.

SLCN merupakan salah satu upaya BMKG dengan bertemu langsung para pihak termasuk nelayan, yang telah berlangsung sejak 2016. Tidak hanya itu, BMKG juga memberikan produk atau layanan-layanan khusus yang sifatnya siap pakai untuk para nelayan dan aktivitas kemaritiman.

Sementara itu, Kepala BMKG Kota Sabang Teguh Suprapto menjelaskan SLCN bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para peserta dalam mengakses, membaca, menindaklanjuti dan menyelesaikan informasi cuaca dan iklim maritim serta informasi lokasi ikan atau peta bentangan daerah penangkapan ikan dari sumber terpercaya yang memiliki kewenangan untuk mengeluarkan informasi.

"Dengan mengangkat tema mewujudkan nelayan dengan hasil tangkapan meningkat dan aman berbasis info cuaca, maka kegiatan ini melibatkan 100 peserta yang terdiri dari 83 nelayan, 11 panglima laot, dua komunitas pemancing dan empat petugas penyuluh," katanya.

Pewarta: Arwella Zulhijjah Sari

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021