Meulaboh (ANTARA Aceh) - Masyarakat pemukiman Langoe Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat, sudah terbuka akses menuju lahan perkebunan setelah pembangunan jalan melalui program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-94 2015 di kawasan terpencil itu.
Geuchik (kades) Lagoe, Faizali di Meulaboh, Jum'at mengatakan dengan dibangunnya jalan berupa rehabilitasi sepanjang 7.500 meter dengan lebar lima meter menghubungkan dua pemukiman masyarakat setempat mempermudah akses menuju lahan perkebunan serta jadi jalan urat nadi penghubung gampong.
"Ada sekitar 600 hektare lahan perkebunan warga di sana, sebenarnya dulu jalan itu bisa dilewati tapi harus jalan kaki dengan kondisi jalan begitu banyak gunung-gunung kecil. Kondisi saat ini setelah badan jalan direhab selama TMMD kami sudah bisa masuk dengan kendaraan roda dua bahkan roda empat," katanya.
Dalam program pemerintah setempat kata dia, kawasan pedalaman itu direncanakan masuk dalam area pengembangan kebun plasma untuk menunjang perekonomian masyarakat pedalaman, baik kebun karet maupun kebun sawit, dengan adanya kegiatan tersebut sudah sangat membantu persiapan lahan oleh petani.
Selain terbuka akses menuju lahan perkebunan dan hutan adat, manfaat lain dirasakan sudah melancarkan kembali jalan penghubung pemukiman Langoe-Menuang Kinco yang sebelumnya terputus oleh ambruknya jembatan gantung penghubung karena diterjang banjir besar beberapa waktu lalu.
Faizali menambahkan, selama keberadaan kegiatan TMMD dari Kodim 0105 Aceh Barat, Korem 012 Teuku Umar (TU) itu, saluran irigasi yang tertimbun pasir juga sudah dilakukan normalisasi dan pembersihan sehingga memperlancar kembali suplai air ke 85 hektar lahan sawah petani di desa setempat.
"Saluran irigasi utama ini sudah lama tertimbun sehingga menghambat suplai air ke sawah, kami minta bantu kepada TNI untuk membersihkan. Pak Dandim merespon dengan mengajak gotong royong dan membawa alat berat padahal itu diluar program TMMD," imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakan, terdapat 199 kepala keluarga dengan 732 jiwa masyarakat dalam kemukiman yang ikut serta selama kegiatan tersebut merespon baik segala bentuk kegiatan karena bermanfaat bagi masyarakat untuk aktivitas ke depan.
Kata Faizali, semangat gotong royong masyarakat terpencil Aceh Barat ini kembali tumbuh dengan adanya contoh diperlihatkan prajurid TNI itu. Harapan besar untuk kedepan juga dilaksanakan TMMD dikawasan mereka untuk mengatasi akses jalan dari Langoe-Sikundo, Kecamatan Pante Ceureumen.
"Hari ini juga kami sedang mengikuti sosialisasi pencegahan HIV/Aids di sekolah SMA, kemarin juga ada kegiatan sosialisasi tentang bahaya Isis, paham radikal termasuk juga memperkuat kerukukan antar beragama," jelasnya.
Sementara itu Komandan Kodim 0105 Aceh Barat Letkol Inf Jaka Sutanta menambahkan, sejak dibukanya TMMD ke-94 (7/5) kegiatan fisik sudah terlaksana 80 persen lebih dari pencapaian program pembangunan 7,5 kilometer jalan desa terpencil.
"Tingal finising dan menjelang akhir kegiatan fisik ditargetkan sudah terlaksana 100 persen, saya juga terus memantau bagaimana kegiatan masyarakat bersama anggota TNI dan semangat dan antusias mereka cukup tinggi," katanya menambahkan.
Geuchik (kades) Lagoe, Faizali di Meulaboh, Jum'at mengatakan dengan dibangunnya jalan berupa rehabilitasi sepanjang 7.500 meter dengan lebar lima meter menghubungkan dua pemukiman masyarakat setempat mempermudah akses menuju lahan perkebunan serta jadi jalan urat nadi penghubung gampong.
"Ada sekitar 600 hektare lahan perkebunan warga di sana, sebenarnya dulu jalan itu bisa dilewati tapi harus jalan kaki dengan kondisi jalan begitu banyak gunung-gunung kecil. Kondisi saat ini setelah badan jalan direhab selama TMMD kami sudah bisa masuk dengan kendaraan roda dua bahkan roda empat," katanya.
Dalam program pemerintah setempat kata dia, kawasan pedalaman itu direncanakan masuk dalam area pengembangan kebun plasma untuk menunjang perekonomian masyarakat pedalaman, baik kebun karet maupun kebun sawit, dengan adanya kegiatan tersebut sudah sangat membantu persiapan lahan oleh petani.
Selain terbuka akses menuju lahan perkebunan dan hutan adat, manfaat lain dirasakan sudah melancarkan kembali jalan penghubung pemukiman Langoe-Menuang Kinco yang sebelumnya terputus oleh ambruknya jembatan gantung penghubung karena diterjang banjir besar beberapa waktu lalu.
Faizali menambahkan, selama keberadaan kegiatan TMMD dari Kodim 0105 Aceh Barat, Korem 012 Teuku Umar (TU) itu, saluran irigasi yang tertimbun pasir juga sudah dilakukan normalisasi dan pembersihan sehingga memperlancar kembali suplai air ke 85 hektar lahan sawah petani di desa setempat.
"Saluran irigasi utama ini sudah lama tertimbun sehingga menghambat suplai air ke sawah, kami minta bantu kepada TNI untuk membersihkan. Pak Dandim merespon dengan mengajak gotong royong dan membawa alat berat padahal itu diluar program TMMD," imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakan, terdapat 199 kepala keluarga dengan 732 jiwa masyarakat dalam kemukiman yang ikut serta selama kegiatan tersebut merespon baik segala bentuk kegiatan karena bermanfaat bagi masyarakat untuk aktivitas ke depan.
Kata Faizali, semangat gotong royong masyarakat terpencil Aceh Barat ini kembali tumbuh dengan adanya contoh diperlihatkan prajurid TNI itu. Harapan besar untuk kedepan juga dilaksanakan TMMD dikawasan mereka untuk mengatasi akses jalan dari Langoe-Sikundo, Kecamatan Pante Ceureumen.
"Hari ini juga kami sedang mengikuti sosialisasi pencegahan HIV/Aids di sekolah SMA, kemarin juga ada kegiatan sosialisasi tentang bahaya Isis, paham radikal termasuk juga memperkuat kerukukan antar beragama," jelasnya.
Sementara itu Komandan Kodim 0105 Aceh Barat Letkol Inf Jaka Sutanta menambahkan, sejak dibukanya TMMD ke-94 (7/5) kegiatan fisik sudah terlaksana 80 persen lebih dari pencapaian program pembangunan 7,5 kilometer jalan desa terpencil.
"Tingal finising dan menjelang akhir kegiatan fisik ditargetkan sudah terlaksana 100 persen, saya juga terus memantau bagaimana kegiatan masyarakat bersama anggota TNI dan semangat dan antusias mereka cukup tinggi," katanya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015