Blangpidie (ANTARA Aceh) - Perum Bulog Sub Drive Wilayah VI Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) melakukan pemeriksaan pasar sebagai upaya untuk mengantisipasi beredarnya beras sintetis (buatan) di empat kabupaten di wilayah pesisir barat selatan Provinsi Aceh.
"Setelah kami terima informasi, bahwa ada beredar beras palsu di nusantara ini, kami langsung turun ke tiap-tiap kilang padi melakukan kros cek," kata Kepala Bulog Sub Drive Wilayah VI Blangpidie H Basir di sela-sela acara sidak pasar di Blangpidie, Jumat.
Ia menambahkan, operasi antisipasi isu beredarnya beras campuran sintetis itu dilakukan Bulog Blangpidie karena kekhawatiran akan masuknya beras luar daerah seperti dari Sumatera Utara dan daerah lainnya melalui pedagang.
"Dengan adanya operasi antisipasi yang kita lakukan ini pihak pedagang sudah dapat berhati-hati dalam membeli beras di luar daerah," katanya.
Dalam operasi antisipasi tersebut, Bulog juga mengajak para pedagang yang ada di empat kabupaten yakni di Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Kota Subulussalam dan Kabupaten Aceh Singkil agar tidak membeli atau menjual beras campuran sintetis.
"Sampai dengan saat ini belum ada masyarakat atau konsumen yang mengeluhkan beredarnya beras campuran sintetis tersebut. Jadi, dapat saya pastikan empat kabupaten di wilayah barat selatan Aceh masih aman dari beras sintetetis," katanya.
Amatan di lapangan, Bulog Sub Drive Blangpidie bekerjasama dengan Dinas Perindustrian, Perdangangan dan Koperasi Kabupaten Abdya dalam melakukan operasi antisipasi beras palsu, dua lembaga pemerintah tersebut melakukan pemeriksaan ke sejumlah pedagang beras di Jalan At-Taqwa Pasar Kota Blangpidie.
Kepala Dinas Perindakop Abdya Sulaiman mengatakan, pihaknya bersama Bulog melakukan operasi antisipasi ini sebagai bentuk pencegahan beredarnya beras palsu di pasar-pasar sebagaimana isu yang berkembang.
Dilanjutkannya, dalam operasi antisipasi tersebut belum ditemukan beras yang bercampur sintetis baik dari pedagang maupun dari pihak lainnya.
"Ketika kita mendapatkan beras palsu ini langsung kita mengambil langkah hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan, karena kita tidak ingin di Kabupaten Abdya ini beredar beras buatan tersebut," tegasnya.
Kepada seluruh pedagang penyalur maupun pengusaha kilang padi yang ada di wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya, Sulaiman menghimbau agar untuk dapat berhati-hati dalam melakukan proses beli beras di luar daerah.
"Kita harapkan kepada semua pedagang yang ada di Abdya jangan sampai tergoda dengan upaya mencari untung banyak menjual beras palsu. Selain tidak halal juga dapat berurusan dengan pihak hukum apalagi merugikan masyarakat luas," demikian Sulaiman.
"Setelah kami terima informasi, bahwa ada beredar beras palsu di nusantara ini, kami langsung turun ke tiap-tiap kilang padi melakukan kros cek," kata Kepala Bulog Sub Drive Wilayah VI Blangpidie H Basir di sela-sela acara sidak pasar di Blangpidie, Jumat.
Ia menambahkan, operasi antisipasi isu beredarnya beras campuran sintetis itu dilakukan Bulog Blangpidie karena kekhawatiran akan masuknya beras luar daerah seperti dari Sumatera Utara dan daerah lainnya melalui pedagang.
"Dengan adanya operasi antisipasi yang kita lakukan ini pihak pedagang sudah dapat berhati-hati dalam membeli beras di luar daerah," katanya.
Dalam operasi antisipasi tersebut, Bulog juga mengajak para pedagang yang ada di empat kabupaten yakni di Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Kota Subulussalam dan Kabupaten Aceh Singkil agar tidak membeli atau menjual beras campuran sintetis.
"Sampai dengan saat ini belum ada masyarakat atau konsumen yang mengeluhkan beredarnya beras campuran sintetis tersebut. Jadi, dapat saya pastikan empat kabupaten di wilayah barat selatan Aceh masih aman dari beras sintetetis," katanya.
Amatan di lapangan, Bulog Sub Drive Blangpidie bekerjasama dengan Dinas Perindustrian, Perdangangan dan Koperasi Kabupaten Abdya dalam melakukan operasi antisipasi beras palsu, dua lembaga pemerintah tersebut melakukan pemeriksaan ke sejumlah pedagang beras di Jalan At-Taqwa Pasar Kota Blangpidie.
Kepala Dinas Perindakop Abdya Sulaiman mengatakan, pihaknya bersama Bulog melakukan operasi antisipasi ini sebagai bentuk pencegahan beredarnya beras palsu di pasar-pasar sebagaimana isu yang berkembang.
Dilanjutkannya, dalam operasi antisipasi tersebut belum ditemukan beras yang bercampur sintetis baik dari pedagang maupun dari pihak lainnya.
"Ketika kita mendapatkan beras palsu ini langsung kita mengambil langkah hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan, karena kita tidak ingin di Kabupaten Abdya ini beredar beras buatan tersebut," tegasnya.
Kepada seluruh pedagang penyalur maupun pengusaha kilang padi yang ada di wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya, Sulaiman menghimbau agar untuk dapat berhati-hati dalam melakukan proses beli beras di luar daerah.
"Kita harapkan kepada semua pedagang yang ada di Abdya jangan sampai tergoda dengan upaya mencari untung banyak menjual beras palsu. Selain tidak halal juga dapat berurusan dengan pihak hukum apalagi merugikan masyarakat luas," demikian Sulaiman.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015