Banda Aceh (ANTARA) - Badan Baitul Mal Aceh menyebut sebanyak Rp14,13 miliar dana zakat telah disalurkan untuk bantuan modal usaha bagi 4.895 penerima manfaat (mustahik) selama tahu 2024, dalam upaya pengembangan usaha.
Ketua Badan Baitul Mal Aceh Mohammad Haikal di Banda Aceh, Kamis, mengatakan bantuan modal usaha pemberdayaan ekonomi tersebut disalurkan untuk usaha ultra mikro dan usaha mikro yang tersebar di seluruh daerah. Tanah Rencong itu.
“Realisasi bantuan modal usaha untuk pemberdayaan ekonomi selama tahun 2024 sebanyak Rp14,13 miliar atau 94,2 persen,” kata Haikal.
Baca juga: Pj Bupati: Bantuan rumah bagian tekan angka kemiskinan di Aceh Besar
Ia menjelaskan dana zakat tersebut disalurkan paling banyak untuk senif miskin yakni mencapai Rp42,33 miliar, dan salah satu program dalam senif tersebut yakni bantuan modal usaha pemberdayaan ekonomi.
Dari total realisasi tersebut bantuan modal usaha mikro sebanyak Rp1,34 miliar dan bantuan modal usaha ultra mikro mencapai Rp12,78 miliar.
Baitul Mal mengharapkan bantuan tersebut dapat memberikan dampak positif bagi penerima manfaat untuk meningkatkan taraf hidup dan memberikan kesempatan dalam untuk mengembangkan usaha.
Program tersebut bertujuan untuk memberikan dukungan ekonomi kepada masyarakat yang membutuhkan, khususnya para mustahik yang termasuk dalam golongan ekonomi lemah.
“Karena memang zakat ini kita buat untuk penyelesaian masalah darurat,” ujarnya.
Sebelumnya, Baitul Mal Aceh menyebut zakat disalurkan sesuai dengan Keputusan Dewan Pertimbangan Syari’ah Baitula Mal Aceh tentang penetapan program penyaluran zakat dan infak tahun 2024.
Dana zakat 2024 disalurkan untuk tujuh senif, di antaranya senif fakir mencapai Rp5,23 miliar, senif miskin Rp42,33 miliar, senif amil Rp1,25 miliar dan senif muallaf Rp2,38 miliar.
Selanjutnya untuk senif gharimin Rp2,19 miliar, senif fisabilillah Rp2,76 miliar dan senif ibnu sabil Rp8,41 miliar.
Baca juga: Baitul Mal salurkan Rp64,59 miliar dana zakat ke warga Aceh selama 2024