Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Suhu udara di wilayah Kota Lhokseumawe dan sekitarnya, Provinsi Aceh, dalam beberapa pekan terakhir, mencapai 34 Derajat Celsius.
Prakirawan Badan Meterologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lhokseumawe, Syifaul Fuad, di Lhokseumawe Sabtu mengatakan, berdasarkan siklus musim dan prakiraan cuaca, untuk kondisi sekarang di wilayah Aceh sudah memasuki musim kemarau.
Begitu juga dengan iklim dan arah angin yang bertiup, dimana arah angin dari benua Australia lebih dominan bertiup ke benua Asia. Sehingga menyebabkan musim kemarau di wilayah bagian barat Indonesia.
"pabila angin dari benua Australia lebih dominan, maka suatu daerah itu sudah memasuki musim kemarau," ujar Syifaul.
Dengan begitu, untuk wilayah Kota Lhokseumawe dan sekitarnya dilanda suhu panas yang mencapai 34 Derajat Ceslcius dengan intensitas hujan lebih sedikit. Karena posisi matahari kini berada di utara Khatulistiwa sehingga udaranya terasa sangat panas.
Tambahnya lagi, musim kemarau saat ini ini diperkirakan sampai bulan September dan Oktober, meskipun telah memasuki musim kemarau bukan berarti tidak terjadinya hujan, tetapi intensitas hujan lebih sedikit, terang Prakirawan BMKG Lhokseumawe tersebut.
BMKG Lhokseumawe menghimbau, kepada masyarakat supaya untuk lebih berhati-hati terhadap suhu udara yang ekstrim tersebut. karena gejala cuaca seperti saat sekarang sangat berpotensi terjadinya awan-awan comulonimbus sehingga sering terjadi petir.
"Apabila sudah melihat awan gelap, maka segera berada ditempat yang tertutup dan matikan telpon seluler," ingatkan Syifaul.
Begitu juga dengan suhu udara yang panas, dapat pula berpotensi terjadinya kebakaran. Sehingga diminta pula untuk lebih berhati-hati terhadap bahaya kebakaran dengan memperhatikan kondisi lingkungan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Prakirawan Badan Meterologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lhokseumawe, Syifaul Fuad, di Lhokseumawe Sabtu mengatakan, berdasarkan siklus musim dan prakiraan cuaca, untuk kondisi sekarang di wilayah Aceh sudah memasuki musim kemarau.
Begitu juga dengan iklim dan arah angin yang bertiup, dimana arah angin dari benua Australia lebih dominan bertiup ke benua Asia. Sehingga menyebabkan musim kemarau di wilayah bagian barat Indonesia.
"pabila angin dari benua Australia lebih dominan, maka suatu daerah itu sudah memasuki musim kemarau," ujar Syifaul.
Dengan begitu, untuk wilayah Kota Lhokseumawe dan sekitarnya dilanda suhu panas yang mencapai 34 Derajat Ceslcius dengan intensitas hujan lebih sedikit. Karena posisi matahari kini berada di utara Khatulistiwa sehingga udaranya terasa sangat panas.
Tambahnya lagi, musim kemarau saat ini ini diperkirakan sampai bulan September dan Oktober, meskipun telah memasuki musim kemarau bukan berarti tidak terjadinya hujan, tetapi intensitas hujan lebih sedikit, terang Prakirawan BMKG Lhokseumawe tersebut.
BMKG Lhokseumawe menghimbau, kepada masyarakat supaya untuk lebih berhati-hati terhadap suhu udara yang ekstrim tersebut. karena gejala cuaca seperti saat sekarang sangat berpotensi terjadinya awan-awan comulonimbus sehingga sering terjadi petir.
"Apabila sudah melihat awan gelap, maka segera berada ditempat yang tertutup dan matikan telpon seluler," ingatkan Syifaul.
Begitu juga dengan suhu udara yang panas, dapat pula berpotensi terjadinya kebakaran. Sehingga diminta pula untuk lebih berhati-hati terhadap bahaya kebakaran dengan memperhatikan kondisi lingkungan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015