Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Aceh menyatakan penerapan protokol kesehatan secara disiplin sekaligus percepatan peningkatan cakupan vaksinasi dapat mencegah terjadi gelombang ketiga penyebaran virus corona di wilayah paling barat Indonesia itu.

“Potensi gelombang ketiga ini bisa terjadi di seluruh dunia, termasuk Indonesia dan juga di Aceh,” kata Juru Bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Jumat.

Menurut dia, jika daerah perkotaan terjadi lonjakan kasus COVID-19 gelombang ketiga, maka penyebaran virus juga akan sampai ke Aceh, apabila masyaraka tidak patuhi protokol kesehatan terutama menjaga mobilitas warga.

Oleh karenanya, ada atau tidaknya COVID-19 gelombang ketiga, maka prokes sudah menjadi suatu kewajiban selama pandemi belum berakhir. Meskipun Aceh sudah berstatus zona kuning atau risiko rendah penularan kasus baru di tengah masyarakat.

“Kita masih dalam kondisi pandemi sehingga terus menerus kita mengimbau masyarakat jangan mengabaikan protokol kesehatan. Baik saat acara adat maupun pesta keagamaan seperti maulid, maka dengan tetap mengatur jumlah pengunjung agar tidak berkerumun,” katanya.

Pemerintah Aceh juga terus melakukan percepatan vaksinasi COVID-19 di daerah Tanah Rencong yang ditargetkan minimal bisa mencapai 70 persen hingga akhir 2021. 

Ada pun pendekatan yang sedang dilakukan Pemerintah Aceh yakni percepatan vaksinasi pelajar dan santri dayah.

Ia menambahkan Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh dan Satgas COVID-19 Aceh terus melakukan sosialisasi dan konsolidasi ke seluruh kabupaten/kota, bahkan hingga ke aparatur desa agar informasi vaksinasi tepat sasaran.

“Sekda Aceh setiap hari menyapa kepala sekolah dan wali kelas tingkat SMA yang menjadi kewenangan provinsi, untuk mengetahui cakupan vaksinasi siswa guna mencegah klaster COVID-19 di sekolah,” katanya.

Sedangkan untuk pesantren atau dayah, pelaksanaan vaksinasi juga semakin marak dilakukan di Aceh. Ulama dan pimpinan dayah terus mengajak santri dan masyarakat agar tidak takut divaksinasi.

“Alhamdulillah sambutan pimpinan dayah juga semakin positif, gerakan vaksinasi dayah juga marak, imbauan para ulama juga sudah banyak mengajak masyarakat untuk vaksinasi,” katanya.

Terkait libur natal dan tahun baru, kata dia, Pemerintah Aceh tetap mengimbau masyarakat mengurangi mobilitas keluar daerah.

“Kalau mobilitas masyarakat kita tetap pada posisi mengimbau untuk tidak keluar dari tempat tinggalnya kecuali dengan kebutuhan mendesak dengan protokol kesehatan yang ketat,” katanya

Pewarta: Khalis Surry

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021