Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Kepala PT Pelindo Cabang Pelabuhan Krueng Geukueh, Kota Lhokseumawe, Wayan Wirawan mengatakan baru dua importir yang melakukan aktivitas di pelabuhan tersebut, sehingga perlu ditingkatkan agar lebih ekonomis.

"Selama ini baru dua importir yang melakukan aktivitas di Pelabuhan Krueng Geukeuh, sehingga perlu kerja keras agar bisa ditingkatkan lagi," kata Wayan dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR Aceh di Banda Aceh, Senin.

Rapat kerja dipimpin Ketua Komisi I DPR Aceh hanya dihadiri wakil ketua komisi dan seorang anggota komisi.

Wayan mengatakan Pelabuhan Krueng Geukueh merupakan pelabuhan impor ekspor. Manajemen pelabuhan terus berupaya mengundang perusahaan impor dan ekspor beraktivitas di pelabuhan tersebut.

Idealnya, kata Wayan, lebih sepuluh importir maupun eksportir yang "bermain" di Pelabuhan Krueng Geukeuh. Dengan demikian tentu akan menguntungkan masyarakat Provinsi Aceh secara ekonomi.

"Kami terus meningkatkan fasilitas untuk importir maupun eksortir beraktivitas di Pelabuhan Krueng Geukueh, seperti gudang, alat angkat peti kemas dan lain sebagainya," kata dia.

Selain itu, Wayan menjelaskan pihaknya memberi kemudahan kepada setiap importir maupun eksportir. Kemudahan diberikan agar importir tertarik melakukan aktivitas memasok barang dari Pelabuhan Krueng Geukueh.

"Dari segi fasilitas, Pelabuhan Krueng Geukueh sudah memadai dan memenuhi standar. Kini, tinggal bagaimana mengundang importir ke Pelabuhan Krueng Geukueh," kata dia.

Wayan mengakui minimnya importir di Pelabuhan Krueng Geukueh karena tidak ada kapal rutin. Di samping tidak adanya kebijakan khusus yang membuat Pelabuhan Krueng Geukueh bukan menjadi pelabuhan pilihan.

"Ini kendalanya. Seharusnya ini tugas pemerintah daerah mengajak pengusaha impor ekspor ke Pelabuhan Krueng Geukueh. Serta butuh kebijakan, sehingga importir maupun eksportir menjadikan Pelabuhan Krueng Geukueh sebagai pilihan," kata Wayan Wirawan.

Pewarta: Pewarta : M Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015