Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Aceh menyebutkan tiga kabupaten di provinsi paling barat Indonesia itu telah berstatus zona hijau atau zona aman dari penyebaran virus corona, namun masyarakat tetap diminta disiplin protokol kesehatan.
“Alhamdulillah, sudah ada tiga kabupaten di Aceh yang statusnya zona hijau, sedangkan 20 kabupaten/kota lainnya masih zona kuning,” kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Sabtu.
Saifullah menjelaskan hasil evaluasi Satgas Penanganan COVID-19 nasional, tiga daerah tersebut yakni Kabupaten Aceh Singkil, Gayo Lues, dan Bener Meriah, tidak memiliki penambahan kasus baru infeksi virus corona sejak beberapa pekan terakhir.
Meskipun tiga daerah itu sudah berstatus zona aman, namun pihaknya tetap meminta masyarakat terus menerapakan protokol kesehatan secara disiplin, mulai dari memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
Langkah tersebut perlu diterapkan sebagai upaya untuk mencegah potensi lonjakan kasus baru COVID-19 pada momentum libur natal dan tahun baru 2022 mendatang.
“Kita mengimbau masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dan segera melakukan vaksinasi COVID-19, karena sumber penularan virus corona masih ada di tengah-tengah kita,” kata Saifullah.
Hingga saat ini, kata dia, cakupan vaksinasi di Aceh telah mencapai 1.691.351 orang penerima dosis pertama dan 900.567 orang penerima dosis kedua. Sedang target vaksinasi pemerintah di daerah Tanah Rencong itu mencapai 4.028.891 jiwa.
Menurut Saifullah, progres vaksinasi paling tinggi di kelompok tenaga kesehatan, yang sudah melampaui target. Tenaga kesehatan yang telah vaksinasi dosis pertama mencapai 65.504 orang dari target 56.470 orang.
“Sedangkan tenaga kesehatan yang sudah vaksin dosis kedua sebanyak 58.986 orang serta mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga atau booster sebanyak 32.664 orang di seluruh Aceh,” katanya.
Sedangkan vaksinasi bagi petugas pelayanan publik di Aceh sudah mencapai 298.898 orang penerima dosis pertama dan 225.472 orang penerima dosis kedua. Sedangkan sasaran vaksinasi bagi aparatur pelayan publik itu sebanyak 478.489 orang.
Kemudian, pemerintah juga terus melakukan vaksinasi bagi kelompok remaja usia 12 – 17 tahun. Dari 577.015 orang sasaran vaksinasi kelompok remaja, 240.764 orang di antaranya telah menerima dosis pertama dan 124.587 orang remaja sudah menuntaskan hingga dosis kedua.
Sementara cakupan vaksinasi di kalangan masyarakat rentan dan umum di Aceh baru mencapai 1.004.552 orang untuk penerima dosis pertama dan 454.148 orang penerima dosis kedua. Namun angka masih tergolong rendah dari yang targetkan sebanyak 2.577.792 orang.
Hingga kini, lanjut dia, progres vaksinasi paling rendah di kalangan penduduk lanjut usia (lansia). Untuk sasaran vaksinasi penduduk 60 tahun ke atas sebanyak 339.125 orang di Aceh, namun yang telah menerima dosis pertama sebanyak 81.813 orang dan penerima dosis kedua sebanyak 37.374 orang.
“Secara proporsional, capaian vaksinasi kelompok lansia itu masih paling rendah dibandingkan kelompok sasaran lainnya,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
“Alhamdulillah, sudah ada tiga kabupaten di Aceh yang statusnya zona hijau, sedangkan 20 kabupaten/kota lainnya masih zona kuning,” kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Sabtu.
Saifullah menjelaskan hasil evaluasi Satgas Penanganan COVID-19 nasional, tiga daerah tersebut yakni Kabupaten Aceh Singkil, Gayo Lues, dan Bener Meriah, tidak memiliki penambahan kasus baru infeksi virus corona sejak beberapa pekan terakhir.
Meskipun tiga daerah itu sudah berstatus zona aman, namun pihaknya tetap meminta masyarakat terus menerapakan protokol kesehatan secara disiplin, mulai dari memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
Langkah tersebut perlu diterapkan sebagai upaya untuk mencegah potensi lonjakan kasus baru COVID-19 pada momentum libur natal dan tahun baru 2022 mendatang.
“Kita mengimbau masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dan segera melakukan vaksinasi COVID-19, karena sumber penularan virus corona masih ada di tengah-tengah kita,” kata Saifullah.
Hingga saat ini, kata dia, cakupan vaksinasi di Aceh telah mencapai 1.691.351 orang penerima dosis pertama dan 900.567 orang penerima dosis kedua. Sedang target vaksinasi pemerintah di daerah Tanah Rencong itu mencapai 4.028.891 jiwa.
Menurut Saifullah, progres vaksinasi paling tinggi di kelompok tenaga kesehatan, yang sudah melampaui target. Tenaga kesehatan yang telah vaksinasi dosis pertama mencapai 65.504 orang dari target 56.470 orang.
“Sedangkan tenaga kesehatan yang sudah vaksin dosis kedua sebanyak 58.986 orang serta mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga atau booster sebanyak 32.664 orang di seluruh Aceh,” katanya.
Sedangkan vaksinasi bagi petugas pelayanan publik di Aceh sudah mencapai 298.898 orang penerima dosis pertama dan 225.472 orang penerima dosis kedua. Sedangkan sasaran vaksinasi bagi aparatur pelayan publik itu sebanyak 478.489 orang.
Kemudian, pemerintah juga terus melakukan vaksinasi bagi kelompok remaja usia 12 – 17 tahun. Dari 577.015 orang sasaran vaksinasi kelompok remaja, 240.764 orang di antaranya telah menerima dosis pertama dan 124.587 orang remaja sudah menuntaskan hingga dosis kedua.
Sementara cakupan vaksinasi di kalangan masyarakat rentan dan umum di Aceh baru mencapai 1.004.552 orang untuk penerima dosis pertama dan 454.148 orang penerima dosis kedua. Namun angka masih tergolong rendah dari yang targetkan sebanyak 2.577.792 orang.
Hingga kini, lanjut dia, progres vaksinasi paling rendah di kalangan penduduk lanjut usia (lansia). Untuk sasaran vaksinasi penduduk 60 tahun ke atas sebanyak 339.125 orang di Aceh, namun yang telah menerima dosis pertama sebanyak 81.813 orang dan penerima dosis kedua sebanyak 37.374 orang.
“Secara proporsional, capaian vaksinasi kelompok lansia itu masih paling rendah dibandingkan kelompok sasaran lainnya,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021