Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh mencatat produksi sampah oleh masyarakat setempat mencapai 142.933 ribu ton terhitung sejak Januari hingga November 2021.
"Hingga November 2021, sampah yang dihasilkan di Banda Aceh lebih kurang sudah mencapai 142.933 ribu ton," kata Kepala DLHK3 Banda Aceh Hamdani Basyah, di Banda Aceh, Rabu.
Hamdani menyampaikan, sampah sejak Januari-November 2021 tersebut sebanyak 79.669 ton masuk ke TPA Banda Aceh, dan 63.264 ton di transfer ke TPA Blang Bintang di Aceh Besar.
"Sampah yang masuk ke TPA Banda Aceh rata-rata sekitar 238 ton per hari, sedangkan ke TPA Blang Bintang rata-rata per hari sebanyak 189 ton," ujarnya.
Hamdani menyebutkan, jumlah produksi sampah di Banda Aceh tahun ini terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya.
Di mana, kata Hamdani, pada 2018 sampah yang dihasilkan sekitar 80.745 ton atau 220 ton per hari, dari jumlah tersebut terdapat 13.403 ton sampah plastik, dan yang didaur ulang sebanyak 10.836 ton.
"Pada 2019 sebanyak 73.728 ton atau 201 ton per hari, diantaranya terdapat 12.238 ton sampah plastik, dan yang didaur ulang sekitar 13.487 ton," katanya.
Lalu, lanjut Hamdani, pada 2020 sampah yang masuk ke TPA mencapai 80.657 ton atau 220 ton per hari, dan terdapat 13.389 ton sampah plastik, sedangkan yang didaur ulang sebanyak 12.290 ton.
"Tahun ini hingga November dari jumlah sampah yang di transfer ke TPA tersebut ada sampah plastik 12.747 ton, dan 12.851 ton sampah yang didaur ulang," ujarnya.
Hamdani menambahkan, sampah yang dihasilkan tersebut berasal dari pasar, fasilitas publik, rumah tangga, perkantoran, pusat perniagaan dan berbagai lokasi lainnya.
"Sumber yang paling banyak menyumbang sampah itu adalah dari sektor rumah tangga," demikian Hamdani.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021