Pemerintah Norwegia melalui Kedutaan Besar (Kedubes) Norwegia untuk Indonesia menemui Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Mahmud membahas kondisi terkini Aceh.

"Pertemuan perkembangan terkini perdamaian dan pembangunan Aceh serta pemenuhan keadilan pascakonflik bersenjata antara GAM dengan Pemerintah RI," kata Kepala Bagian Humas dan Kerja Sama Wali Nanggroe Aceh M Nasir Syamaun di Aceh Besar, Selasa.

Pada pertemuan itu, Wali Nanggroe Aceh didampingi Staf Khusus H Kamaruddin Abu Bakar (Abu Razak), Teuku Kamaruzzaman (Ampon Man) dan DR M Rafiq. Sementara dari pihak Norwegia diwakilkan kepada Second Secretary Dubes Norwegia Valentin Musangwa. 

Valentin Musangwa mengatakan, dari pertemuan tersebut dirinya telah mendapatkan penjelasan terhadap situasi terkini Aceh dan sejarah masa lalu Aceh yang pernah terjadi yang begitu kompleks, serta berbagai wawasan lainnya tentang Aceh. 

Musangwa mengaku mendapatkan pengertian bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi Aceh saat ini, sehingga dirasa perlu untuk membangun hubungan kerjasama antara Norwegia dan Aceh.

"Kami mendapatkan masukan dan panduan hubungan kerjasama menyesuaikan keterlibatan kami yang lebih baik dalam dukungan keadilan pasca konflik Aceh yang didukung Pemerintah Norwegia, dan dukungan terus kita berikan untuk masa selanjutnya,” kata Musangwa.

Musangwa juga mengakui pertemuan dengan Wali Nanggroe Aceh membuat dirinya lebih memahami realitas dan situasi saat ini, tidak hanya tentang perkembangan keamanan Aceh, tetapi juga masyarakatnya.

Menurutnya, Aceh merupakan tempat yang memiliki keindahan hutan alami dan daerah yang kaya. Karena itu dirinya berharap Aceh dan masyarakatnya dapat bangkit dan melanjutkan perkembangan. 

"Ada banyak hal dan prospek positif yang dapat dikembangkan di Aceh, baik untuk masyarakatnya dan juga pembangunan Aceh itu sendiri," demikian Musangwa. 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021