Meulaboh (ANTARA Aceh) - Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat di kawasan pesisir barat- selatan Provinsi Aceh untuk menghemat air dalam menyikapi gelombang panas El Nino sudah terjadi pada sebagai wilayah Indonesia.
"Karena itu sebelum bencana El Nino terjadi, masyarakat harus waspada, salah satunya kita sarankan untuk menghemat pengunaan air dan tidak melakukan pembakaran lahan,"kata Kepala BMKG Meulaboh-Nagan Raya Edi Darlupti yang dihubungi di Nagan Raya, Rabu.
BMKG memprediksi potensi terjadinya serangan gelombang panas El Nino di wilayah utara Aceh, sementara untuk barat-selatan Aceh potensi tersebut belum terlihat dan sangat kecil peluangnya melanda kawasan setempat.
Edi Darlupti menyampaikan, sepanjang perkiraan dua pekan terakhir kondisi cuaca di barat-selatan Aceh cenderung berawan dan mengalami hujan ringan hingga sedang, meskipun demikian masyarakat diminta mewaspadai sebelum hal itu terjadi.
Kondisi kekinian melanda sedang terjadi peralihan musim dari hujan ke musim panas yang belum mencapai tingkat kategori kemarau, malahan menurut dia cuaca ekstrem masih membayangi kawasan pesisir barat-selatan Aceh itu.
"Untuk kawasan kita sedang berlangsung terjadinya perubahan cuaca dari hujan ke cuaca panas. Pergesekan suhu pergantian musim ini masih sedang terjadi tapi belum sampai pada musim kemarau,"imbuhnya.
Sementara itu Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, sudah mempersiapkan sejumlah strategi untuk melakukan mobilisasi air kepada penduduk dengan melakukan pematokan daerah serta menyediakan bak air apabila dilanda kekeringan.
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Saiful AB menyebutkan, kawasan itu belum mengalami kekeringan yang berisiko tinggi terhadap rusaknya tanaman maupun pala wija petani.
"Menurut pantauan kasat mata dari kita belum ada kawasan yang dilanda kekeringan begitu urgen seperti daerah luar Aceh, meskpin demikian seperti saya sampaikan kita sudah siap melakukan mobilisasi air apabila bencana ini terjadi untuk membantu masyarakat sekedar kebutuhan konsumsi," katanya.
Sebagian area sawah masyarakat petani dikawasan setempat normal belum ada yang ditemukan mengalami kekeringan meskipun sarana irigasi teknis belum tersedia maksimal mengaliri keseluruh sentra produksi pertanian tanaman pangan.
"Karena itu sebelum bencana El Nino terjadi, masyarakat harus waspada, salah satunya kita sarankan untuk menghemat pengunaan air dan tidak melakukan pembakaran lahan,"kata Kepala BMKG Meulaboh-Nagan Raya Edi Darlupti yang dihubungi di Nagan Raya, Rabu.
BMKG memprediksi potensi terjadinya serangan gelombang panas El Nino di wilayah utara Aceh, sementara untuk barat-selatan Aceh potensi tersebut belum terlihat dan sangat kecil peluangnya melanda kawasan setempat.
Edi Darlupti menyampaikan, sepanjang perkiraan dua pekan terakhir kondisi cuaca di barat-selatan Aceh cenderung berawan dan mengalami hujan ringan hingga sedang, meskipun demikian masyarakat diminta mewaspadai sebelum hal itu terjadi.
Kondisi kekinian melanda sedang terjadi peralihan musim dari hujan ke musim panas yang belum mencapai tingkat kategori kemarau, malahan menurut dia cuaca ekstrem masih membayangi kawasan pesisir barat-selatan Aceh itu.
"Untuk kawasan kita sedang berlangsung terjadinya perubahan cuaca dari hujan ke cuaca panas. Pergesekan suhu pergantian musim ini masih sedang terjadi tapi belum sampai pada musim kemarau,"imbuhnya.
Sementara itu Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, sudah mempersiapkan sejumlah strategi untuk melakukan mobilisasi air kepada penduduk dengan melakukan pematokan daerah serta menyediakan bak air apabila dilanda kekeringan.
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Saiful AB menyebutkan, kawasan itu belum mengalami kekeringan yang berisiko tinggi terhadap rusaknya tanaman maupun pala wija petani.
"Menurut pantauan kasat mata dari kita belum ada kawasan yang dilanda kekeringan begitu urgen seperti daerah luar Aceh, meskpin demikian seperti saya sampaikan kita sudah siap melakukan mobilisasi air apabila bencana ini terjadi untuk membantu masyarakat sekedar kebutuhan konsumsi," katanya.
Sebagian area sawah masyarakat petani dikawasan setempat normal belum ada yang ditemukan mengalami kekeringan meskipun sarana irigasi teknis belum tersedia maksimal mengaliri keseluruh sentra produksi pertanian tanaman pangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015