Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Pendiri Forum Komunikasi Anak Bangsa (Forkab), Nasir Lado, menegaskan organisasi yang didirikannya tersebut bukan tandingan atau menandingi organisasi mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

"Forkab didirikan bukan untuk menandingi KPA atau Komite Peralihan Aceh, organisasi mantan GAM, tapi didirikan untuk bersinergi membangun Aceh," tegas Nasir Lado di Banda Aceh, Jumat.

Penegasan tersebut disampaikan Nasir Lado di sela-sela pengukuhan kepengurusan Forkab yang Diketuai Polem Muda Ahmad Yani.

Nasir Lado mengatakan, Forkab didirikan Agustus 2006. Organisasi ini didirikan untuk mengakomodir mantan anggota GAM yang kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebelum perdamaian Aceh ditanda tangani.

Nasir Lado mengatakan anggota Forkab saat terbentuk sekitar 10 ribu orang. Dan kini mencapai 13.870 orang yang tersebar di 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh.

"Kami ini juga mantan GAM. Pernah mengangkat senjata bersama GAM melawan pemerintah. Kami mendirikan organisasi bukan untuk menandingi organisasi mantan GAM lainnya," kata dia.

Forkab, kata Nasir Lado, didirikan untuk bermitra dengan pemerintah daerah di Aceh maupun elemen masyarakat lainnya guna memperjuangkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Aceh.

"Forkab, siap bergandeng tangan dengan pemerintah maupun elemen masyarakat Aceh. Termasuk dengan organisasi mantan GAM lainnya," kata Nasir Lado.

Sebelumnya, Ketua Forkab Polem Muda Ahmad Yani meminta Pemerintah Aceh memedulikan mantan anggota GAM yang menyerah atau kembali ke NKRI sebelum nota kesepakatan damai ditandatangani.

"Selama ini, mantan GAM yang menyerah ke NKRI tidak pernah dipedulikan oleh Pemerintah Aceh. Karena itu, kami mendesak Pemerintah Aceh peduli dan adil kepada semua mantan GAM," ungkap Polem Muda Ahmad Yani.

Ironinya, kata dia, anggota GAM yang menyerahkan diri sebelum perdamaian dianggap sebagai pengkhianat oleh GAM. Buktinya, sampai kini banyak mantan GAM yang kembali ke NKRI tersebut hidup memprihatinkan dan luput dari perhatian pemerintah.

"Kami juga dulu pernah berperang bersama GAM. Kini, semua yang pernah bergabung dengan GAM sudah kembali ke pangkuan NKRI. Karena itu, kami mendesak Pemerintah Aceh peduli kepada semua anggota GAM dan masyarakat Aceh lainnya," kata Polem Muda Ahmad Yani.

Sebagai mantan GAM yang kembali ke pangkuan NKRI, tegas Polem Muda, Forkab tidak ingin disebut sebagai milisi. Namun, sebagai warga negara Indonesia, setiap anggota Forkab berkewajiban mempertahankan NKRI.

"Walau tidak pernah dipedulikan, kami tetap menjaga perdamaian ini. Kami juga akan tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai titik darah penghabisan," kata Polem Muda Ahmad Yani.

Pewarta: Pewarta : M Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015