Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Aceh Barat Abdul Rani mengatakan pembangunan Tugu Kongres Santri Pancasila pertama di Indonesia, berlokasi di depan gerbang utama Masjid Agung Baitul Makmur, Meulaboh, tidak menggunakan dana APBK.

“Pembangunan tugu ini murni dari sisa sumbangan masyarakat atau pihak ketiga, yang sebelumnya telah menyumbang untuk kegiatan Kongres Santri Pancasila pertama di Indonesia yang digelar pada Sabtu, 13 November 2021,” kata Abdul Rani kepada ANTARA di Meulaboh, Ahad.

Baca juga: Kadis PUPR targetkan tugu santri Pancasila di Aceh Barat tuntas April 2022

Menurutnya, sisa anggaran lebih anggaran sumbangan tersebut kemudian digunakan untuk membangun Tugu Kongres Santri Pancasila Pertama di Indonesia, yang diinisiasi oleh Bupati Aceh Barat H Ramli MS serta didukung oleh kalangan ulama dan santri di daerah ini.

Pembangunan tugu tersebut, kata dia, juga merupakan upaya dari Pemerintah Kabupaten Aceh Barat untuk membumikan Pancasila di Tanah Air yang dimulai dari Aceh sampai Papua.

Baca juga: Bupati Aceh Barat sebut bangun Tugu Kongres Pancasila karena prakarsa ulama dan santri

“Pembangunan tugu ini juga sebagai upaya untuk menegaskan bahwa masyarakat Aceh masih cinta kepada Pancasila dan NKRI,” kata Abdul Rani menambahkan.

Pembangunan tugu ini juga dimaksudkan untuk menghargai jasa para ulama dan santri di Aceh, yang telah menyukseskan kegiatan Kongres Santri Pancasila pertama di Aceh pada tahun 2021, dan turut dihadiri oleh Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi di Meulaboh.

Baca juga: Tugu Kongres Pancasila pertama di Indonesia mulai dibangun di Aceh Barat

Dengan adanya pembangunan tugu tersebut, diharapkan kecintaan masyarakat Aceh terhadap Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ke depan akan semakin lebih baik di masa mendatang, tuturnya.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022