Meulaboh (ANTARA Aceh) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh akan melakukan "fongging" di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak Dhien Meulaboh karena diduga lokasi tersebut bersarangnya nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD).
"Untuk di kawasan Johan Pahlawan seperti Puskesmas Suak Ribe itu tidak ditemukan kasus DBD, berarti kalau terus terjadi peningkatan terkosentrasi di rumah sakit, berarti memang disitu yang harus segera kita fongging," kata Kepala Dinkes Aceh Barat dr Zafril Lutfy di Meulaboh, Kamis.
Dia menegaskan, analisis lingkungan pihaknya untuk lokasi bersarangnya nyamuk wabah DBD sudah sedikit ditemukan dikawasan sebelumnya dinyatakan endemik dalam Kecamatan Johan Pahlawan, justru saat ini temuan itu pada tempat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit setempat.
Secara terperinci dirinya belum menerima data akurat dari tim teknsi Dinkes, meskipun demikian dalam upaya menekan terjadinya peningkatan khasus DBD tidak terus meluas, pihaknya akan segera turun melakukan upaya-upaya teknis.
Sementara itu Kepala Bidang Pelayanan Medik pada BLUD-CND Meulaboh dr Eman Tuahta kepada wartawan menyampaikan bahwa terhitung sejak Januari-September sudah ditemukan sebanyak 59 kasus DBD, satu diantaranya meningal dunia.
"Kasus ditangani rumah sakit Cut Nyak Dhien selama 2014 hanya sebanyak 65 sementara untuk 2015 sejak Januari sampai saat ini sudah ada 59 pasien yang ditangani dan satu orang meningal dunia," sebutnya.
Eman merincikan dari 59 kasus tersebut terdiri dari 37 usia dewasa dan 22 orang pasien anak-anak, untuk yang meningal adalah pasien dewasa karena terlambat dibawa kerumah sakit untuk perawatan lebih intensif.
Dirinya tidak inggin berspekulasi terhadap potensi terjadinya peningkatan kasus DBD selama 2015 setelah melihat dari jumlah kasus ditangani, terlebih lagi kawasan setempat sedang berada dalam transisi pergantian musim (pancaroba).
"Kita tidak berani menyatakan kasus sampai hari ini tinggi atau tidak, namun untuk angka terendah itu berada disekitaran 20 kasus. Banyak penyebab tentunya sehingga ada kasus DBD yang mungkin harus disikapi bersama," katanya menambahkan.
"Untuk di kawasan Johan Pahlawan seperti Puskesmas Suak Ribe itu tidak ditemukan kasus DBD, berarti kalau terus terjadi peningkatan terkosentrasi di rumah sakit, berarti memang disitu yang harus segera kita fongging," kata Kepala Dinkes Aceh Barat dr Zafril Lutfy di Meulaboh, Kamis.
Dia menegaskan, analisis lingkungan pihaknya untuk lokasi bersarangnya nyamuk wabah DBD sudah sedikit ditemukan dikawasan sebelumnya dinyatakan endemik dalam Kecamatan Johan Pahlawan, justru saat ini temuan itu pada tempat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit setempat.
Secara terperinci dirinya belum menerima data akurat dari tim teknsi Dinkes, meskipun demikian dalam upaya menekan terjadinya peningkatan khasus DBD tidak terus meluas, pihaknya akan segera turun melakukan upaya-upaya teknis.
Sementara itu Kepala Bidang Pelayanan Medik pada BLUD-CND Meulaboh dr Eman Tuahta kepada wartawan menyampaikan bahwa terhitung sejak Januari-September sudah ditemukan sebanyak 59 kasus DBD, satu diantaranya meningal dunia.
"Kasus ditangani rumah sakit Cut Nyak Dhien selama 2014 hanya sebanyak 65 sementara untuk 2015 sejak Januari sampai saat ini sudah ada 59 pasien yang ditangani dan satu orang meningal dunia," sebutnya.
Eman merincikan dari 59 kasus tersebut terdiri dari 37 usia dewasa dan 22 orang pasien anak-anak, untuk yang meningal adalah pasien dewasa karena terlambat dibawa kerumah sakit untuk perawatan lebih intensif.
Dirinya tidak inggin berspekulasi terhadap potensi terjadinya peningkatan kasus DBD selama 2015 setelah melihat dari jumlah kasus ditangani, terlebih lagi kawasan setempat sedang berada dalam transisi pergantian musim (pancaroba).
"Kita tidak berani menyatakan kasus sampai hari ini tinggi atau tidak, namun untuk angka terendah itu berada disekitaran 20 kasus. Banyak penyebab tentunya sehingga ada kasus DBD yang mungkin harus disikapi bersama," katanya menambahkan.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015