Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Aceh Utara menyebutkan bahwa harga tandan buah segar (TBS) di tingkat pengepul di daerah itu turun drastis menjadi Rp2.050 per kilogram dari harga sebelumnya yang mencapai Rp2.800 per kilogram.
Ketua Apkasindo Aceh Utara Kastabuna di Lhokseumawe, Minggu, mengatakan untuk harga tandan buah segar kelapa sawit tingkat pabrik sebesar Rp2.350 sampai Rp2.390 per kilogram. Sementara sebelumnya bertahan pada harga Rp3.050 per kilogram.
"Harga tandan buah segar kelapa sawit di Aceh Utara turun sekitar Rp660 hingga Rp750 per kilogram. Kemarin (Sabtu) harganya masih bertahan pada Rp2.720 per kilogram. Hari ini semakin anjlok," katanya.
Menurut Kastabuna, turunnya harga sawit secara drastis tersebut terjadi akibat kebijakan pemerintah untuk mewajibkan memasok ke dalam negeri atau domestic market obligation (DPO) dan domestic price obligation (DPO) minyak sawit mentah (CPO).
"Kebijakan pemerataan harga minyak goreng juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi turunnya harga tandan buah segar," katanya.
Dikatakan Kastabuna, kenaikan dan penurunan harga TBS sawit adalah wajar, akan tetapi jika penurunan terjadi secara drastis, maka dapat membuat petani tertekan. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang masih melambung tinggi.
"Banyak pengepul yang mengalami kerugian akibat harga sawit turun drastis secara mendadak. Semoga pemerintah dapat mencari solusi terkait kebijakan yang sudah ditetapkan," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Ketua Apkasindo Aceh Utara Kastabuna di Lhokseumawe, Minggu, mengatakan untuk harga tandan buah segar kelapa sawit tingkat pabrik sebesar Rp2.350 sampai Rp2.390 per kilogram. Sementara sebelumnya bertahan pada harga Rp3.050 per kilogram.
"Harga tandan buah segar kelapa sawit di Aceh Utara turun sekitar Rp660 hingga Rp750 per kilogram. Kemarin (Sabtu) harganya masih bertahan pada Rp2.720 per kilogram. Hari ini semakin anjlok," katanya.
Menurut Kastabuna, turunnya harga sawit secara drastis tersebut terjadi akibat kebijakan pemerintah untuk mewajibkan memasok ke dalam negeri atau domestic market obligation (DPO) dan domestic price obligation (DPO) minyak sawit mentah (CPO).
"Kebijakan pemerataan harga minyak goreng juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi turunnya harga tandan buah segar," katanya.
Dikatakan Kastabuna, kenaikan dan penurunan harga TBS sawit adalah wajar, akan tetapi jika penurunan terjadi secara drastis, maka dapat membuat petani tertekan. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang masih melambung tinggi.
"Banyak pengepul yang mengalami kerugian akibat harga sawit turun drastis secara mendadak. Semoga pemerintah dapat mencari solusi terkait kebijakan yang sudah ditetapkan," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022