Bupati Aceh Barat H Ramli MS meraih penghargaan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia atas terbentuknya Gugus Tugas Gerakan Nasional Revolusi Mental di Kabupaten Aceh Barat di Jakarta, Jumat. 

Penghargaan tersebut ditandatangani oleh Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri DR Drs Bahtiar MSi yang diserahkan oleh Direktur Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Drajat Wisnu Setyawan.

“Alhamdulillah, penghargaan ini merupakan sebuah rahmat dari Allah SWT yang wajib saya syukuri,” kata Bupati Aceh Barat H Ramli MS di Jakarta.

Menurutnya, penghargaan tersebut ia terima berkat kerja keras semua aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Aceh Barat dan dukungan seluruh komponen masyarakat, sehingga prestasi tersebut berhasil ia raih.

Ramli MS mengatakan selama menjalankan roda pemerintahan di daerah, dirinya bersama jajaran pemerintah selalu berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi, sehingga penyelenggaraan pemerintahan di daerah berjalan lancar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Atas keberhasilan tersebut, Ramli MS mengatakan dirinya akan terus melaksanakan Gerakan Nasional Revolusi Mental di Kabupaten Aceh Barat, sehingga nantinya diharapkan semakin meningkatkan semangat masyarakat dalam mendukung pemerintah dan mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ia menjelaskan, dalam kehidupan sehari-hari, praktek revolusi mental adalah menjadi manusia yang berintegritas, mau bekerja keras, dan punya semangat gotong royong.

"Revolusi Mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala,” kata Ramli MS.
 
Penghargaan yang diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, yang diserahkan oleh Direktur Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Drajat Wisnu Setyawan di Jakarta, Jumat (4/2/2022). (ANTARA/Teuku Dedi Iskandar)


Melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental, artinya, kata dia, membangun jiwa yang merdeka, mengubah cara pandang, pikiran, sikap, dan perilaku agar berorientasi pada kemajuan dan hal-hal yang moderen, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

“Dalam kehidupan sehari-hari, praktek revolusi mental adalah menjadi manusia yang berintegritas, mau bekerja keras, dan punya semangat gotong royong yang sudah lama digaungkan oleh Presiden Soekarno di masa kemerdekaan,” tuturnya.

Kemudian ide tersebut digaungkan kembali gerakan revolusi mental oleh Presiden Joko Widodo. Karena Jiwa bangsa yang terpenting adalah jiwa merdeka, jiwa kebebasan untuk meraih kemajuan. Jiwa merdeka disebut Presiden Jokowi sebagai positivisme.

Gerakan revolusi mental semakin relevan bagi bangsa Indonesia yang saat ini tengah menghadapi tiga problem pokok bangsa yaitu; merosotnya wibawa negara, merebaknya intoleransi, dan terakhir melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional.

Sementara itu Direktur Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Drajat Wisnu Setyawan, saat menyerahkan penghargaan tersebut mengatakan pihaknya mengapresiasi kinerja Bupati Aceh Barat H Ramli MS dalam membentuk Gugus Tugas Gerakan Nasional Revolusi Mental di Aceh Barat.

Menurutnya, penghargaan tersebut diberikan oleh pemerintah karena Bupati Aceh Barat dinilai mampu menjalankan roda pemerintahan di daerah sesuai dengan program pemerintah pusat, dan mendukung program kerja Presiden Joko Widodo.

Prosesi penyerahan penghargaan tersebut juga turut dihadiri oleh Sekdakab Aceh Barat Marhaban, Asisten Pemerintahan Setdakab Mawardi, Kepala Kesbangpol Aceh Barat Abdurrani, Kepala Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Teuku Moerthi Yoeartha Wood, Kepala MPD Aceh Barat Irsadi Aristora.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022