Hujan deras dalam tiga hari terakhir yang mengguyur hampir seluruh wilayah Kabupaten Aceh Tamiang membuat sejumlah kampung di daerah itu terendam banjir, terutama di wilayah pesisir.

Informasi yang diperoleh di Kuala Simpang, Minggu, kampung terparah dilanda banjir berada di pesisir Kecamatan Bendahara. Selain rumah warga, ruas jalan dan areal perkebunan petani juga terendam. 

Selain faktor hujan deras, kondisi banjir diperparah oleh tanggul lama jebol namun hingga kini belum diperbaiki.

Camat Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang Fakhrurrazi Syamsuyar mengatakan kondisi setelah hujan deras tiga hari terakhir membuat sejumlah kampung terendam banjir kembali.

Baca juga: Ratusan warga mengungsi akibat banjir di Aceh Timur

"Saat ini ada tiga kampung sudah mulai tergenang banjir luapan sungai Aceh Tamiang, yaitu Kampung Marlempang, Teluk Halban dan Rantau Pakam," kata Fakhrurrazi Syamsuyar.

Menurut Fakhrurrazi debit sugai Aceh Tamiang mulai terpantau meluap pada Minggu dini hari. Kedalaman  air sekitar 10-15 centimeter. Pihaknya bersama perangkat kampung terus memantau ketinggian air secara berkala.

"Sejauh ini masyarakat masih bertahan di rumah masing-masing, sambil memantau perkembangan ketinggian air sungai," ujarnya.

Dijelaskan Fakhrurrazi Syamsuyar air sungai cepat masuk ke permukiman dari titik tanggul jebol yang belum diperbaiki di tiga kampung tersebut. 

Baca juga: Jalan lintas Aceh Timur dan Gayo Lues putus

Sebelumnya tanggul sungai di Kampung Teluk Halban, Rantau Pakam dan Marlempang jebol diterjang banjir pada Januari 2022 lalu.

"Perbaikan tanggul masih tunggu realisasi kegiatan provinsi. Infonya ada anggaran perbaikan tanggul sungai Aceh Tamiang tahun ini," katanya.

Adi Syahputra warga Kampung Balai, Kecamatan Bendahara mengatakan banjir luapan sungai juga sudah sampai ke kampungnya pada Minggu pagi. Ruas jalan dan perumahan warga ikut terendam.

Baca juga: Sejumlah kecamatan di Aceh Timur dikepung banjir

"Air di atas jalan sudah semata kaki. Kalau di perumahan Kampung Balai sekitar 10-20 centimeter," tutur Adi Syahputra.

Sementara aktivitas di Pelabuhan Sungai Kota Kuala Simpang, terpantau masih normal, kendati air sungai di area itu sempat meluap. Bahkan sejumlah warga asal hulu Aceh Timur nekat pulang naik boat motor dari pelabuhan tersebut meski dalam kondisi banjir.

"Boat tetap jalan atar penumpang dan barang. Sewanya rata-rata dari wilayah Simpang Jernih, Aceh Timur. Ada dari Tampur Paloh, Melidi, dan paling jauh Pante Bidari," kata tekong kapal boat tersebut.

Pewarta : Dede Harison
 

Pewarta: Dede Harison

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022