Kuala Simpang (ANTARA) -
Menjelang berbuka puasa sejumlah kampung di pesisir Kecamatan Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang dilanda banjir luapan sungai hingga menggenangi ruas jalan dan rumah warga.
"Betul, "tamu" (air banjir) datang lagi," kata Camat Bendahara Fakhrurrazi Syamsuyar saat dikonfirmasi, Rabu malam.
Fakhrurrazi mengatakan banjir luapan mulai masuk perkampungan pada pukul 17.00 WIB atau menjelang buka puasa. Pertama kali kampung dilaporkan terendam banjir adalah Rantau Pakam. Air tiba-tiba masuk dari titik tanggul jebol yang belum diperbaiki.
Sementara pada pukul 15.00 WIB wilayah Bendahara sempat diguyur hujan. Kondisi itu membuat debit sungai makin tinggi. Pada sore itu dua kampung yang bersebelahan dengan tanggul jebol yakni Rantau Pakam dan Teluk Halban langsung terdampak banjir.
"Faktor utama banjir kiriman dari hulu. Air sungai sejak siang tadi agak tinggi di luar normal," kata Fakhrurrazi yang terus memonitor dampak banjir meski tengah mengikuti safari Ramadan di kabupaten.
Menurutnya ada empat kampung di Kecamatan Bendahara sudah terendam banjir malam ini baik dampak kecil maupun parah yaitu Kampung Balai dan Marlempang (dampak kecil), kemudian Teluk Halban dan Rantau Pakam (dampak parah) dan air terus bertambah.
"Sampai saat ini di Teluk Halban lebih kurang 12 unit rumah sudah tergenang air sedalam 30 sentimeter. Di Rantau Pakam ada lima rumah yang terendam, semetara puluhan halaman rumah warga lainnya juga sudah tergenang tapi air belum masuk ke rumah," sebut Fakhrurrazi Syamsuyar.
Pesisir Aceh Tamiang terendam banjir luapan sungai
Kamis, 7 April 2022 0:26 WIB