Menjelang tutup akhir tahun 2021, Bank Aceh Syariah kembali menorehkan sejarah baru dalam berkiprah untuk tingkat nasional, di mana tepatnya pada pada 20 Desember 2021 lalu, Bank Aceh berhasil membuka jaringan kantor di ibu kota Jakarta.
Kantor Cabang yang berada di kawasan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat menjadi kantor Cabang yang ke 27 bagi Bank Aceh. Pembukaan jaringan kantor di Jakarta sekaligus menandai ekspansi Bank Aceh di kancah nasional.
“Kehadiran di Jakarta dapat membawa Bank Aceh menjadi perbankan daerah yang mampu bersaing secara nasional dan Kantor Cabang Jakarta dapat menjadi sumber pertumbuhan baru bagi kinerja keuangan Bank Aceh di masa yang akan datang,” kata Dirut Bank Aceh Syariah, Haizir Sulaiman.
Ia menjelaskan selain fokus pada sektor korporasi, kehadiran Bank Aceh di Jakarta juga dapat mendukung roadmap perbankan syariah nasional.
“Bank Aceh harus menjadi bagian penting bagi arah pengembangan industri perbankan syariah dan pembangunan ekonomi nasional, karena bukanlah hal yang mustahil, mengingat sebelumnya Bank Aceh telah menjadi bank pertama di Indonesia yang berhasil melakukan konversi ke sistem syariah. Apalagi, saat ini sejumlah bank telah mengikuti jejak Bank Aceh melakukan konversi,” katanya.
Selain Bank NTB yang telah melakukan konversi, saat ini, sejumlah bank daerah juga tengah melakukan persiapan proses konversi ke sistem syariah seperti Bank Nagari, Bank Riau Kepri, dan Bank Bengkulu. Sementara itu, Bank Kalsel saat ini tengah melakukan penjajakan terhadap proses konversi.
Ditambahkan, implementasi Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS) Nomor 11 Tahun 2018 tentang lembaga keuangan sayriah, juga menjadi salah satu kekuatan bagi Bank Aceh untuk hadir di Jakarta.
“Penerapan Qanun memberikan semangat bagi Bank Aceh untuk dapat mensosialisasikan penerapan qanun dimaksud di daerah ibu kota,” kat Haizir.
Sebagai bank milik daerah, dikatakan Haizir, Bank Aceh terus bersinergi dengan Pemerintah Aceh maupun kabupaten/kota dalam rangka penguatan modal maupun kerjasama yang tidak hanya berorientasi bisnis maupun profit, tetapi lebih kepada aksesibilitas masyarakat Aceh terhadap layanan perbankan.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak, Gubernur Aceh sekaligus pemegang saham pengendali, Ir Nova Iriansyah MT, Bupati Wali kota yang terus mendukung aktivitas bisnis Bank Aceh. Begitupun DPRA dan DPRK, yang saat ini terus memberikan dukungan bagi Bank Aceh, baik dalam penguatan modal maupun regulasi,” katanya.
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah saat peluncuran Bank Aceh Syariah di Jakarta mengatakan Sebagai pemegang saham pengendali, ia berharap Bank milik Rakyat Aceh tersebut dapat terus tumbuh dan berkembang sebagaimana filosofi dalam Bunga Seulanga yang ada pada logo Bank Aceh dan juga dapat bersaing dengan bank-bank lain yang telah lebih dahulu hadir di tengah pusat kota Jakarta..
Menurut dia BAS Cabang Jakarta merupakan representasi dukungan Pemerintah Aceh terhadap aktivitas layanan transaksi perbankan di tengah persaingan yang sengit di sektor perbankan.
Karena itu, kehadirannya harus mampu memberikan dukungan bagi akselerasi pengelolaan keuangan, baik kepada sektor privat, swasta, maupun pemerintah daerah.
"BAS Jakarta harus mampu menjadi representasi bagi kemajuan perekonomian Aceh, karena persaingan antarbank akan semakin ketat dengan kehadiran teknologi keuangan yang lebih praktis digunakan oleh masyarakat," katanya.
Ia mengatakan pengembangan teknologi informasi di sektor perbankan terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman serta nasabah yang tinggi ekspektasinya terhadap layanan perbankan.
"Alhamdulillah, BAS sebagai salah satu lembaga keuangan yang menjadi pionir bagi transformasi perbankan syariah, telah melakukan transformasi pada jalur dan waktu yang tepat," kata Gubernur.
Gubernur Aceh mengatakan, BAS dalam beberapa tahun terakhir juga telah mampu menghadirkan sejumlah layanan transaksi berbasis digital, yang telah familiar dengan aktivitas transaksi sehari-hari.
"Layanan transaksi seperti Action Mobile Banking, Integrasi Quick Response Indonesian Standard (QRIS), Uang Elektronik (Pengcard), Kartu Debit dan lainnya, telah menjadi produk andalan yang saat ini sangat diminati oleh nasabah maupun masyarakat Aceh," katanya.***
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022