Banda Aceh (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Achmad Marzuki meminta bank pembangunan daerah Bank Aceh Syariah (BAS) untuk menjaga pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari jeratan Pinjaman Online atau Pinjol dengan menggencarkan pembiayaan untuk sektor tersebut.
“Bank Aceh harus bergerak cepat, gencarkan sosialisasi terkait kredit usaha rakyat (KUR). Jangan kalah cepat dengan Pinjol. Jaga, jangan sampai masyarakat UMKM kita justru terjebak Pinjol,” kata Penjabat Gubernur di Banda Aceh, Selasa.
Pernyataan itu disampaikanya kepada Direktur BAS Muhammad Syah di sela-sela meninjau langsung Pasar Al Mahirah, di kawasan Lamdingin, Banda Aceh.
Ia menjelaskan Bank Aceh harus dapat mempermudah proses pembiayaan khususnya ke sektor UMKM di Pasar Al Mahirah.
Menurut dia penyaluran pembiayaan KUR akan membantu para pelaku usaha dan akan menghindari mereka dari pinjaman online.
Di sela-sela kunjungan langsung tersebut, Pj Gubernur Aceh berdialog dengan beberapa pedagang. Salah satunya adalah Hendra, pemilik Toko Beras Hendra Jaya.
Usai berdialog dengan Hendra, Penjabat Gubernur juga sempat berdialog dengan para pedagang daging, pedagang ayam potong dan para pedagang sayuran di Pasar Al Mahirah, serta meninjau cold storage di komplek Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo.
PT Bank Aceh yang merupakan perbankan milik Aceh tersebut akan menyalurkan pembiayaan KUR tahap pertama tahun 2023 sebesar Rp510 miliar guna memperkuat sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan pengembangan ekonomi di Provinsi Setempat.
Baca juga: Jokowi perpanjang Achmad Marzuki sebagai Pj Gubernur Aceh