Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Aceh Utara menyatakan harga jual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat pengepul di daerah itu mencapai Rp3.100 per kilogram.
Ketua Apkasindo Aceh Utara Kastabuna di Lhokseumawe, Jumat, mengatakan harga TBS sawit terus meningkat dalam sepekan terakhir karena tingginya permintaan dan harga minyak sawit mentah.
"Harga TBS kelapa sawit di tingkat pengepul naik Rp200 per kilogram menjadi Rp3.100 per kilogram dalam sepekan terakhir dari harga sebelumnya yang bertahan pada Rp2.900 per kilogram," kata Kastabuna.
Sedangkan harga TBS di tingkat pabrik, kata Kastabuna berada di kisaran Rp3.210 per kilogram. Sementara untuk harga CPO atau minyak mentah saat ini mencapai Rp16.900 per kilogram.
"Meskipun harga sawit saat ini naik, namun kenaikan tersebut masih belum sebanding dengan meroketnya harga minyak mentah sawit dunia," kata Kastabuna.
Kastabuna mengharapkan pemerintah dapat mengatur kenaikan harga minyak mentah sawit sebagai salah satu variabel penentu besaran harga tandan buah segar.
"Dengan tingginya harga CPO, semestinya harga sawit saat ini bisa mencapai Rp3.500 per kilogram. Ini harus menjadi catatan pemerintah agar dapat mengontrol penetapan harga TBS kelapa sawit," kata Kastabuna.
Kastabuna mengatakan perkebunan kelapa sawit milik petani di Aceh Utara mencapai 18 ribu hektare. Dari jumlah tersebut, sekitar 8.000 hektare di antaranya perlu diremajakan.
Adapun kecamatan di Aceh Utara yang menjadi sentral produksi kelapa sawit yakni Kecamatan Langkahan, Baktya, Simpang Keramat, Geureudong Pase, Cot Girek, Lhoksukon, Nisam, Kuta Makmur, Sawang dan Meurah Mulia.
"Rata-rata produksi kelapa sawit di Aceh Utara sekitar 300 ribu ton per tahun. Untuk lahan produktif sekitar 220 ribu ton per tahun dan lahan tidak produktif sekitar 80 ribu ton per tahun," kata Kastabuna.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Ketua Apkasindo Aceh Utara Kastabuna di Lhokseumawe, Jumat, mengatakan harga TBS sawit terus meningkat dalam sepekan terakhir karena tingginya permintaan dan harga minyak sawit mentah.
"Harga TBS kelapa sawit di tingkat pengepul naik Rp200 per kilogram menjadi Rp3.100 per kilogram dalam sepekan terakhir dari harga sebelumnya yang bertahan pada Rp2.900 per kilogram," kata Kastabuna.
Sedangkan harga TBS di tingkat pabrik, kata Kastabuna berada di kisaran Rp3.210 per kilogram. Sementara untuk harga CPO atau minyak mentah saat ini mencapai Rp16.900 per kilogram.
"Meskipun harga sawit saat ini naik, namun kenaikan tersebut masih belum sebanding dengan meroketnya harga minyak mentah sawit dunia," kata Kastabuna.
Kastabuna mengharapkan pemerintah dapat mengatur kenaikan harga minyak mentah sawit sebagai salah satu variabel penentu besaran harga tandan buah segar.
"Dengan tingginya harga CPO, semestinya harga sawit saat ini bisa mencapai Rp3.500 per kilogram. Ini harus menjadi catatan pemerintah agar dapat mengontrol penetapan harga TBS kelapa sawit," kata Kastabuna.
Kastabuna mengatakan perkebunan kelapa sawit milik petani di Aceh Utara mencapai 18 ribu hektare. Dari jumlah tersebut, sekitar 8.000 hektare di antaranya perlu diremajakan.
Adapun kecamatan di Aceh Utara yang menjadi sentral produksi kelapa sawit yakni Kecamatan Langkahan, Baktya, Simpang Keramat, Geureudong Pase, Cot Girek, Lhoksukon, Nisam, Kuta Makmur, Sawang dan Meurah Mulia.
"Rata-rata produksi kelapa sawit di Aceh Utara sekitar 300 ribu ton per tahun. Untuk lahan produktif sekitar 220 ribu ton per tahun dan lahan tidak produktif sekitar 80 ribu ton per tahun," kata Kastabuna.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022