United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Indonesia memastikan para pengungsi Rohingya yang terdampar di Desa Alue Buya Pasie Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen, Aceh mendapatkan perawatan medis mulai dari tes COVID-19 dan lainnya.

"Selain tes COVID-19 juga dilakukan pemeriksaan medis lainnya, karena kami mengutamakan kesehatan dari para pengungsi," kata Communication Associate UNHCR Indonesia Dwi Anisa Prafitria yang dihubungi dari Banda Aceh, Minggu.

Sebelumnya, sebanyak 114 warga etnis Rohingya kembali terdampar di wilayah pantai Kuala Raja Desa Alue Buya Pasie Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen, Minggu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

Baca juga: 114 imigran Rohingya terdampar di Bireuen

Setelah mendarat, para pengungsi di salah satu mushala oleh masyarakat setempat. Dari 114 warga Rohingya tersebut terdapat 68 pria dewasa dan 21 perempuan dewasa serta 35 anak-anak.

Dwi Anisa mengatakan, saat ini staf UNHCR sudah berada di lokasi pengungsian dan terus melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait di Aceh untuk penanganan selanjutnya.

Baca juga: Kapal Rohingya yang mendarat di Bireuen tidak alami kerusakan

Sebagai Langkah awal, kata Dwi Anisa, UNHCR segera melakukan pemeriksaan COVID-19 sesuai dengan protokol yang berlaku. 

"Jika nantinya ada yang hasil tesnya positif COVID-19 maka akan di karantina secara terpisah," ujarnya.

Tak hanya pemeriksaan kesehatan, lanjut Dwi Anisa, UNHCR juga menyediakan beberapa bantuan lain untuk kebutuhan para pengungsi Rohingya tersebut.

"Kami juga menyediakan bantuan seperti makanan, air minum, dan obat-obatan untuk para pengungsi," kata Dwi Anisa.
 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022