Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Aceh menargetkan produksi 17 ton benih padi bersertifikat pada 2022 dari tiga kelas yakni FS (benih dasar), SS (benih pokok) dan ES (benih sebar). 

"Untuk benih padi bersertifikat kita targetkan tahun ini bisa mencapai 17 ton dari tiga kelas tersebut," Penyuluh Pertanian BPTP Aceh Firdaus di Banda Aceh, Rabu.

Firdaus merincikan, target 17 ton benih padi tersebut antara lain terbagi dari produksi untuk benih padi bersertifikat kelas dasar sebanyak lima ton, kemudian pokok lima ton, dan benih sebar tujuh ton. 
 
Dari jumlah itu, kata Firdaus, yang sudah masuk dalam tahapan kegiatan produksi benih sumber padi yakni untuk kelas pokok lima ton, dan produksi benih sebar tujuh ton. Sedangkan untuk kelas dasar segera dilaksanakan. 

"Untuk kelas FS belum ditanam karena benih yang ditanam harus kelas BS (penjenis) label kuning, dan benihnya sedang dipesan ke BB Padi Sukamandi," ujarnya.

Selain benih padi, lanjut Firdaus, Unit Pengelola Sumber Benih (UPBS) BPTP Aceh juga melakukan kegiatan produksi komoditi lainnya yaitu benih jagung jenis hibrida dan benih kedelai. 

"BPTP Aceh juga targetkan produksi benih jagung hibrida kelas ES satu ton, produksi benih kedelai kelas SS satu ton," katanya.

Firdaus menyampaikan, untuk produksi benih jagung penanamannya dilakukan setelah lebaran Idul Fitri, hal itu karena para petani masih menanam ubi di lahannya, sehingga harus menunggu selesai panen

"Untuk kedelai belum ditentukan waktu tanamnya karena sedang dalam proses pemesanan benih Balitkabi (Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi)," ujarnya.

Firdaus menambahkan, untuk penanaman benih padi tersebut semuanya terpusat di satu daerah yakni di Gampong Aneuk Glee Kecamatan Indrapuri dan Gampong Teu Dayah Kecamatan Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar.

"Untuk kedelai tanam di Meunasah tunong Kecamatan Seulimeum pada awal April seluas satu hektare jenis varietas Anjasmoro kelas SS. Sedangkan benih jagung hibrida di Gampong Saree Aceh Kecamatan  Lembah Seulawah Aceh Besar luas satu hektare," demikian Firdaus.


 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022