Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai pembangunan di Provinsi Aceh belum ramah lingkungan, sehingga sering terjadi musibah banjir dan longsor.

Direktur Eksekutif Walhi Aceh M Nur di Banda Aceh, Rabu mengatakan, banjir yang terjadi di sejumlah kabupaten/kota di Aceh bukan semata-mata karena kerusakan hutan, kan tetapi, pembangunan tidak ramah bencana juga menyebabkan bencana banjir.

M Nur mengatakan, bencana banjir di Aceh sepertinya sudah menjadi rutinitas. Kalau dulu banjir terjadi karena intensitas hujan yang tinggi, tetapi sekarang hujan dengan intensitas rendah sudah menyebabkan banjir.

Hal ini, sebut dia, karena terjadi akibat pembangunan yang tidak ramah lingkungan. Misalnya, pembangunan jalan yang berdampak kepada kerusakan hutan.

"Pembangunan tidak ramah lingkungan ini terjadi karena proyek-proyek pemerintah dikerjakan sebelum ada izin lingkungan seperti analisa dampak lingkungan atau Amdal. Amdal belum ada, proyek sudah dikerjakan," ungkap dia.

M Nur mengatakan hal ini terjadi karena Pemerintah Aceh maupun pemerintah kabupaten/kota di Aceh tidak sensitif terhadap isu-isu pembangunan yang ramah lingkungan. Ramah lingkungan belum dianggap isu penting.

Selain itu, kata dia, pembangunan yang dilakukan tidak mengedepankan aspek kebencanaan. Misalnya, pembangunan sebuah gedung di kawasan rawan banjir, dibangun tanpa mempertimbangkan bencana tersebut.

"Akibatnya, kalau terjadi banjir bangunan itu ikut rusak. Padahal, kalau dibangun dengan mempertimbangkan aspek bencana, tentu apa yang sudah dibangun tidak rusak akibat bencana," kata dia.

Oleh karena itu, M Nur mengatakan Walhi Aceh berharap Pemerintah Aceh melaksanakan pembangunan yang ramah lingkungan, sehingga apa yang telah dikerjakan tidak terbuang sia-sia karena banjir.

"Sekarang bagaimana pemerintah daerah di Aceh membangun dengan mempertimbangkan dampak bencana itu sendiri. Apalagi Aceh ini daerah rawan banjir," ungkap M Nur.

Pewarta: Pewarta : M Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015