Langsa (ANTARA Aceh) - Komando Distrik Militer (Kodim) 0104/Aceh Timur menggelar sosialisasi bahaya laten komunis dan paham radikal yang diikuti jajaran pemerintah, organisasi kemasyarakatan, organisasi kepemudaan dan sejumlah prajurit TNI di aula Makodim Jl Jenderal Ahmad Yani Kota Langsa, Kamis (17/12).

Hadir sebagai pembicara kepala Staf Kodim (Kasdim) 0104 Aceh Timur, Mayor Inf Rahmat, Kepala Kesbang Politik dan Linmas Kota Langsa H Agussalim SH MH dan Perwira Seksi Intel (Pasintel) Kodim 0104 Aceh Timur Lettu Inf Said.

Kasdim mengatakan, melalui kegiatan pembinaan antisipasi bahaya laten komunis dan paham radikal, diharapkan prajurit TNI AD senantiasa waspada dan mampu mengambil langkah tepat menangkal berbagai ancaman yang ada demi menjaga keselamatan bangsa dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

''TNI AD bersama rakyat senantiasa mampu menangkal bahaya laten komunis dan paham radikal demi menjaga keutuhan bangsa dan NKRI,'' kata Kasdim dalam sambutannya.

Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Langsa, Agusslim menjelaskan, pemerintah daerah melalui dinas terkait terus menerus berupaya untuk memberikan pemahaman tentang bahaya laten. Pihaknya juga terus mendukung upaya persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat seperti pengiriman kader bela negara beberapa waktu lalu.

Sementara, Pasintel Kodim 0104/Aceh Timur Lettu Inf Said memaparkan beberapa fakta, aksi propagandan dan provokasi  bangkitnya komunis.

Propaganda berupa, ditemukan 50 baju kaos bergambar palu arit yang identik dengan lambang Partai Komunis Indonesia (PKI) di kawasan blok M Jakarta. Kemudian, ditemukan pula celana pendekbergambar palu arit di SMUN 79 Menteng Jakarta Pusat. Ada pula, lanjut Said, gambar palu arit dari cat pilox di jalanan, trotoar dan kotak listrik di sekitar istana Bogor.

Selanjutnya, adanya  selebaran palu arit di halte bus daerah Daan Mogot Cengkareng serta tertangkapnya pemuda asal Jakarta atas nama Vincentius di pantai  Kuta Bali, yang mengenakan kaos bergambar palu arit.

Adapun bentuk provokasi yang terdeteksi seperti  membangun wadah aliansi buruh, wadah gerakan mahasiswa anti orde baru (Orba), aliansi Bhineka Tunggal Ika yang menggalang dukungan untuk menolak RUU APP serta gerakan rakyat adili Soeharto yang menuntut diadilinya mantan presiden kedua itu.

Pewarta: Pewarta : Putra Zulfirman

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015