Meulaboh (ANTARA Aceh)- Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh Dr Syamsuar Basyariah, M.Ag mengatakan peristiwa teror bom Jakarta dapat diambil hikmahnya yakni membangun kesadaran orang kaya lebih peduli terhadap lingkungannya.
"Dengan kejadian ini kita harapkan kepada orang-orang kaya, pejabat dan siapapun bisalah melihat kebawah sedikit, mengapa muncul kelompok seperti itu, perhatikanlah orang-orang miskin sekitar agar tidak lagi muncul kelompok-kelompok demikian yang terbentuk karena faktor sosial dan ekonomi," katanya di Meulaboh, Selasa.
Kata dia, ada tiga hikmah yang dapat diambil dari peristiwa teror bom Jakarta pada Kamis pekan lalu itu, pertama adalah masyarakat dapat lebih waspada, kemudian aparat Indonesia Kepolisian, TNI, Intelijen dan semuanya dapat lebih siap dan bekerja serius menyikapi persoalan masyarakat.
Syamsuar yang juga Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Tengku Dirundeng Meulaboh ini menyampaikan, pemerintahan Jokowi-JK harus bekerja keras untuk melihat, jangan sampai anak-anak mereka ikut bangun dikemudian hari kalau tidak ada pendidikan, tidak ada penghasilan dan pekerjaan tetap.
"keluarga mereka harus diperhatikan, sebab bila ditelusuri peta lahirnya kelompok-kelompok sipil bersenjata ini karena faktor pendidikan dan ekonomi. Jadi keluarga korban jangan sampai diabaikan, perhatikan mereka jangan sampai ada yang bangun dibelakangnya," tegasnya.
ICMI, masyarakat, mahasiswa STAIN Meulaboh berada di Aceh yang jauh dari ibu kota Jakarta, sangat menyesalkan adanya teror seperti itu karena tidak menyelesaikan masalah malahan membawa malapetaka bagi orang lain yang tidak berdosa.
Menurut Syamsuar, di dalam islam untuk paham-paham yang sangat bagus adalah kelompok Islam moderat, karena bila melihat kembali pada paham radikalisme pikiran mereka banyak yang terkontaminasi memiliki klaim kebenaran sendiri dan menyalahkan kelompok Islam lain.
Keterkaitan teror tersebut adalah jaringan ISIS memiliki ciri khas cukup kuat dalam hal paham radikalisme Islam, ISIS akan terus merekrut jiwa-jiwa manusia terutama ummat Islam yang jiwanya seolah-olah islamnya sudah betul atau "kaffah" kemudian menapikan paham Islam lain.
"Kita sangat menyesalkan teror bom ini bisa terjadi di Negeri Indonesia yang penduduk mayoritas muslim, orangnya beragama. Padahal kita tahu tidak ada satupun agama yang menyuruh merusak apalagi membunuh jiwa tidak bersalah," katanya menambahkan.
"Dengan kejadian ini kita harapkan kepada orang-orang kaya, pejabat dan siapapun bisalah melihat kebawah sedikit, mengapa muncul kelompok seperti itu, perhatikanlah orang-orang miskin sekitar agar tidak lagi muncul kelompok-kelompok demikian yang terbentuk karena faktor sosial dan ekonomi," katanya di Meulaboh, Selasa.
Kata dia, ada tiga hikmah yang dapat diambil dari peristiwa teror bom Jakarta pada Kamis pekan lalu itu, pertama adalah masyarakat dapat lebih waspada, kemudian aparat Indonesia Kepolisian, TNI, Intelijen dan semuanya dapat lebih siap dan bekerja serius menyikapi persoalan masyarakat.
Syamsuar yang juga Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Tengku Dirundeng Meulaboh ini menyampaikan, pemerintahan Jokowi-JK harus bekerja keras untuk melihat, jangan sampai anak-anak mereka ikut bangun dikemudian hari kalau tidak ada pendidikan, tidak ada penghasilan dan pekerjaan tetap.
"keluarga mereka harus diperhatikan, sebab bila ditelusuri peta lahirnya kelompok-kelompok sipil bersenjata ini karena faktor pendidikan dan ekonomi. Jadi keluarga korban jangan sampai diabaikan, perhatikan mereka jangan sampai ada yang bangun dibelakangnya," tegasnya.
ICMI, masyarakat, mahasiswa STAIN Meulaboh berada di Aceh yang jauh dari ibu kota Jakarta, sangat menyesalkan adanya teror seperti itu karena tidak menyelesaikan masalah malahan membawa malapetaka bagi orang lain yang tidak berdosa.
Menurut Syamsuar, di dalam islam untuk paham-paham yang sangat bagus adalah kelompok Islam moderat, karena bila melihat kembali pada paham radikalisme pikiran mereka banyak yang terkontaminasi memiliki klaim kebenaran sendiri dan menyalahkan kelompok Islam lain.
Keterkaitan teror tersebut adalah jaringan ISIS memiliki ciri khas cukup kuat dalam hal paham radikalisme Islam, ISIS akan terus merekrut jiwa-jiwa manusia terutama ummat Islam yang jiwanya seolah-olah islamnya sudah betul atau "kaffah" kemudian menapikan paham Islam lain.
"Kita sangat menyesalkan teror bom ini bisa terjadi di Negeri Indonesia yang penduduk mayoritas muslim, orangnya beragama. Padahal kita tahu tidak ada satupun agama yang menyuruh merusak apalagi membunuh jiwa tidak bersalah," katanya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016