Blangpidie (ANTARA Aceh) - Stok beras yang berada di gudang Bulog Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) hingga kini mencapai 2.363 ton dan jumlah tersebut mencukupi untuk kebutuhan hingga 3,5 bulan.
Kepala Bulog Subdivre Blangpidie, Armia di Blangpidie, Rabu menyatakan, masyarakat tidak perlu khawatir, karena persediaan beras yang tersimpan di tiga gudang cukup untuk memenuhi kebutuhan 3,5 bulan kedepan.
Ia menjelaskan, 2.363 ton beras tersebut tersimpan pada Gudang Kuta Fajar sebanyak 676 ton, di Subulussalam 470 ton dan pada Gudang Blangpidie 1.300 ton.
"Kalau perhitungan beras yang ada pada gudang Subulussalam itu cukup untuk kebutuhan empat bulan ke depan. Jadi, kalau kita rata-ratakan, kebutuhan beras cukup untuk 3,5 bulan kedepan di empat kabupaten dan kota di Aceh," katanya.
Armia mengakui, dalam memasok beras ke Bulog, pihaknya masih menerapkan sistem lama, yaitu melakukan kerjasama antara Bulog dengan pengusaha kilang padi selaku mitra kerja.
"Pada awal tahun ini, harga pembelian belum kita tau, karena daftar harga pembelian pemerintah (HPP) belum dikeluarkan. Jadi, kalau ada pengusaha yang menjual beras, kita beli dengan harga HPP lama yakni Rp7.300 per kilogram," katanya.
Meskipun demikian, kata dia, selama ini mitra kerja belum memasok atau menjual beras ke Bulog, karena petani di wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya, masih dalam tahap msim tanam padi.
"Kalau Allah SWT mengizinkan, empat bulan ke depan baru ada panen padi sawah di Kabupaten Aceh Barat Daya. Jadi, pada saat panen nanti, semua beras yang dijual ke Bulog akan kita tampung asalkan berasnya sesuai standar kwalitas Bulog," katanya.
Semua beras yang dijual oleh mitra kerja pada Bulog akan ditampung tanpa ada batasan, asalkan kwalitas beras yang dijual itu memenuhi standar Bulog dan harganya pun sesuai dengan harga pembelian pemerintah.
"Kita tidak boleh menolak bila ada pengusaha yang menjual beras ke Bulog, kalau pun gudang sudah penuh, akan kita cari solusi, terpenting kita tidak menolak, karena ini amanah," demikian Armia.
Kepala Bulog Subdivre Blangpidie, Armia di Blangpidie, Rabu menyatakan, masyarakat tidak perlu khawatir, karena persediaan beras yang tersimpan di tiga gudang cukup untuk memenuhi kebutuhan 3,5 bulan kedepan.
Ia menjelaskan, 2.363 ton beras tersebut tersimpan pada Gudang Kuta Fajar sebanyak 676 ton, di Subulussalam 470 ton dan pada Gudang Blangpidie 1.300 ton.
"Kalau perhitungan beras yang ada pada gudang Subulussalam itu cukup untuk kebutuhan empat bulan ke depan. Jadi, kalau kita rata-ratakan, kebutuhan beras cukup untuk 3,5 bulan kedepan di empat kabupaten dan kota di Aceh," katanya.
Armia mengakui, dalam memasok beras ke Bulog, pihaknya masih menerapkan sistem lama, yaitu melakukan kerjasama antara Bulog dengan pengusaha kilang padi selaku mitra kerja.
"Pada awal tahun ini, harga pembelian belum kita tau, karena daftar harga pembelian pemerintah (HPP) belum dikeluarkan. Jadi, kalau ada pengusaha yang menjual beras, kita beli dengan harga HPP lama yakni Rp7.300 per kilogram," katanya.
Meskipun demikian, kata dia, selama ini mitra kerja belum memasok atau menjual beras ke Bulog, karena petani di wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya, masih dalam tahap msim tanam padi.
"Kalau Allah SWT mengizinkan, empat bulan ke depan baru ada panen padi sawah di Kabupaten Aceh Barat Daya. Jadi, pada saat panen nanti, semua beras yang dijual ke Bulog akan kita tampung asalkan berasnya sesuai standar kwalitas Bulog," katanya.
Semua beras yang dijual oleh mitra kerja pada Bulog akan ditampung tanpa ada batasan, asalkan kwalitas beras yang dijual itu memenuhi standar Bulog dan harganya pun sesuai dengan harga pembelian pemerintah.
"Kita tidak boleh menolak bila ada pengusaha yang menjual beras ke Bulog, kalau pun gudang sudah penuh, akan kita cari solusi, terpenting kita tidak menolak, karena ini amanah," demikian Armia.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016