Yayasan Gajah Sumatera-Aceh (Yagasu-Aceh) melaksanakan penanaman 25.000 bibit pohon mangrove jenis rhizophora mucronata dan rhizophora stylosa di lahan seluas 10 hektare di Kabupaten Aceh Jaya.
Penananam mangrove dipusatkan di kawasan Desa Lhok Timon, Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya, Rabu. Kegiatan tersebut guna pemulihan dan pelestarian lingkungan di wilayah pesisir barat Provinsi Aceh
Direktur Yagasu Meilinda Suriani Harefa mengatakan program penanaman tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas lingkungan ekosistem mangrove.
Selain itu untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, pengurangan risiko bencana alam, konservasi keanekaragaman hayati serta pemberdayaan masyarakat pesisir.
"Awalnya kami siapkan lahan seluas 420 hektare di kabupaten Aceh Jaya untuk mangrove dimulai pada Agustus 2021," kata Meilinda Suriani Harefa
Kemudian, setelah melihat semangat masyarakat antusias mengikuti pelatihan-pelatihan, maka lahan untuk penanaman bibit pohon mangrove diperluas.
"Jika ada masukan atau pun ide-ide untuk program yang bisa kami kembangkan untuk peningkatan ekonomi masyarakat, kami siap menerimanya dan bekerja sama," kata Meilinda Suriani Harefa.
Asisten II Setdakab Aceh Jaya Rahmat Oriza menyampaikan dukungan dan mengapresiasi program penanaman bibit mangrove dilaksanakan Yagasu Aceh.
"Kami berharap kegiatan seperti ini agar dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan dalam rangka pengembangan dan pelestarian kawasan mangrove di wilayah pesisir barat Provinsi Aceh," kata Rahmat.
Rahmat Oriza mengajak masyarakat Aceh Jaya merawat dan menjaga mangrove agar dapat diolah dan dikembangkan, sehingga bernilai ekonomis yang dapat meningkatkan kesejahteraan.
"Jangan sampai mangrove dirusak dengan ditebang atau dialihfungsikan menjadi daerah tambak maupun peruntukan lainnya seperti perkebunan," kata Rahmat Oriza.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Penananam mangrove dipusatkan di kawasan Desa Lhok Timon, Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya, Rabu. Kegiatan tersebut guna pemulihan dan pelestarian lingkungan di wilayah pesisir barat Provinsi Aceh
Direktur Yagasu Meilinda Suriani Harefa mengatakan program penanaman tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas lingkungan ekosistem mangrove.
Selain itu untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, pengurangan risiko bencana alam, konservasi keanekaragaman hayati serta pemberdayaan masyarakat pesisir.
"Awalnya kami siapkan lahan seluas 420 hektare di kabupaten Aceh Jaya untuk mangrove dimulai pada Agustus 2021," kata Meilinda Suriani Harefa
Kemudian, setelah melihat semangat masyarakat antusias mengikuti pelatihan-pelatihan, maka lahan untuk penanaman bibit pohon mangrove diperluas.
"Jika ada masukan atau pun ide-ide untuk program yang bisa kami kembangkan untuk peningkatan ekonomi masyarakat, kami siap menerimanya dan bekerja sama," kata Meilinda Suriani Harefa.
Asisten II Setdakab Aceh Jaya Rahmat Oriza menyampaikan dukungan dan mengapresiasi program penanaman bibit mangrove dilaksanakan Yagasu Aceh.
"Kami berharap kegiatan seperti ini agar dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan dalam rangka pengembangan dan pelestarian kawasan mangrove di wilayah pesisir barat Provinsi Aceh," kata Rahmat.
Rahmat Oriza mengajak masyarakat Aceh Jaya merawat dan menjaga mangrove agar dapat diolah dan dikembangkan, sehingga bernilai ekonomis yang dapat meningkatkan kesejahteraan.
"Jangan sampai mangrove dirusak dengan ditebang atau dialihfungsikan menjadi daerah tambak maupun peruntukan lainnya seperti perkebunan," kata Rahmat Oriza.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022