Ribuan nelayan tradisional Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar sudah lima hari "puasa" melaut akibat cuaca ekstrem melanda daerah itu.

"Hampir sepekan kami tidak melaut mencari ikan karena angin kencang dan ombak tinggi yang diperkirakan antara 2, 5 hingga 4 meter," kata Rusli, nelayan di TPI Lampulo Kota Banda Aceh, Selasa.



Diperkirakan  antara  50-70 unit boat  yang biasanya mangkal di  TPI Lampulo, namun telah melaut selama 10-15 hari, dan kini  masih berada diperairan laut kawasan Lamno, Meulaboh, Calang, dan daerah lainnya. 


Dampak cuaca kurang baik juga menyebabkan lersediaan ikan di TPI Lampulo berkurang, biasanya  satu  boat besar bisa mendapatkan ikan sebanyak 20 ton, tetapi kini hanya mampu memperoleh 5 ton ikan. 

"Biasa kita bisa kirim ikan ke Provinsi lain seperti Medan, tapi sekarang sudah tidak bisa karena persediaan sudah berkurang," katanya. 

Akibat persediaan yang kurang, harga ikan pun naik capai Rp8-10 ribu  per kilogram. Harga ikan tongkol sisik dijual Rp40 ribu per kilogram dari sebelumnya 30 per kilogram  dan ikan tongkol dijual Rp35 ribu dari sebelumnya Rp30 ribu per kilogram. 

"Harga naik karena harga tebus juga naik. Selain itu, jumlah ikan menipis bahkan kadang kosong, tidak ada lagi barang," kata penjual ikan di TPI Lampulo, Anwar.

 

nelayan aceh

 

Pewarta: Nurul Hasanah

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022