Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A. Purwantono menyatakan hingga akhir 2021, Jasa Raharja membukukan laba sebesar Rp1,6 triliun atau naik 7,97 persen dibanding tahun 2020.

“Capaian kinerja positif tersebut didorong keberhasilan PT Jasa Raharja dalam melakukan inovasi dan transformasi digital yang searah dengan kebijakan Kementerian BUMN,” kata Rivan A dalam siaran pers diterima ANTARA di Banda Aceh, Senin.

Ia menjelaskan laba merupakan bagian dari kinerja positif yang dicetak PT Jasa Raharja, yang ikut mendongkrak sektor Perasuransian Indonesia, dan memberi dampak positif bagi sektor transportasi.

Rivan Purwantono mengungkapkan penopang utama pencetakan laba Jasa Raharja berasal dari pencapaian pendapatan dimana berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 5,92 triliun tumbuh 4,58 persen dibandingkan periode tahun 2020.

Rivan menambahkan, akselerasi utama pertumbuhan laba Jasa Raharja terletak pada strategi bisnis yang disebut AGILE (Accelerate; Gain; Integrate; Leverage dan Enhance) yang merupakan bagian dari Peningkatan Brand Awareness dan Inovasi Pelayanan yang Optimal. 

Pendapatan yang tercapai dan tumbuh bisa menciptakan efisiensi hingga Gain bisa diraih, yaitu inovasi pelayanan pada fungsi front liner sehingga bisa mencapai pendapatan yang optimal.

Dari sisi operasional, PT Jasa Raharja yang bekerja sama dengan 2.368 rumah sakit atau 95,91 persen dari rumah sakit di bawah Kementerian Kesehatan, telah menyerahkan santunan sebesar Rp2,41 triliun naik 3,2 persen dibandingkan tahun 2020.

Peningkatan jumlah penyerahan santunan tidak mengurangi kualitas layanan terhadap publik, melalui transformasi digital proses layanan sasaran pelayanan seperti kecepatan penyelesaian santunan Meninggal Dunia (MD) menjadi 4 jam lebih cepat dari tahun 2020 atau hanya 1 hari 10 jam setelah tanggal kecelakaan, bahkan rata-rata kecepatan berkasnya 14 menit 58 detik, lebih cepat 4 menit ketimbang tahun lalu.

 Untuk meningkatkan kinerja dilakukan optimalisasi sistem internal Jasa Raharja untuk memaksimalkan kegiatan investasi melalui Implementasi Direct Acces Market yakni penguatan/penambahan modal kepada anak perusahaan dalam rangka meningkatkan bargaining power di pasar.

Dari sisi permodalan, Jasa Raharja tercatat memiliki permodalan yang kuat, dengan rasio risk based capital (RBC) sebesar 669,80 persen meningkat 9.72 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 610,47 persen seiring kenaikan ekuitas sebesar 2 persen menjadi Rp11,7 triliun.

“Jasa Raharja akan terus melakukan optimalisasi pendapatan seiring dengan mulai meningkatnya mobilitas masyarakat khususnya melalui pemanfaatan database kendaraan bermotor di Kantor Bersama Samsat dan melalui aplikasi JRku yang bisa langsung membayar pajak kendaraan bermotor maupun sistem host to host dengan seluruh operator angkutan baik darat, laut dan udara,” kata Rivan.

 

Pewarta: M Ifdhal

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022