Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Malikussaleh Lhokseumawe, Aceh, memperingatkan nelayan maupun masyarakat pesisir di daerah itu mewaspadai tinggi gelombang di perairan Selat Malaka dengan ketinggai mencapai tiga meter.
"Nelayan diminta mewaspadai potensi gelombang tinggi yang diperkirakan mencapai tiga meter dalam dua hari ke depan di perairan Selat Malak," kata Ricky Nadiansyah, prakirawan BMKG Stasiun Malikussaleh Ricky Nadiansyah di Lhokseumawe, Jumat.
Ricky Nadiansyah mengatakan potensi gelombang tinggi tersebut terpantau dari pengamatan satelit terjadinya pembentukan angin yang berpotensi angin kencang, sehingga kondisi tersebut berdampak ke wilayah pesisir di perairan Selat Malaka.
"Pembentukan angin yang berpotensi hujan sedang hingga lebat di musim kemarau tersebut juga berdampak pada wilayah pegunungan yang dapat menyebabkan adanya longsor hingga pohon tumbang," kata Ricky Nadiansyah.
Ricky Nadiansyah mengatakan potensi angin kencang disertai hujan lebat dan memicu gelombang laut tinggi diperkirakan akan terjadi hingga September. Hal ini dipicu adanya gangguan cuaca akibat adanya konvergensi di wilayah Aceh.
Kondisi ini dipengaruhi adanya uap air yang memasuki kawasan pegunungan serta peningkatan suhu muka laut, sehingga memengaruhi masa pertumbuhan udara di wilayah Aceh yang menyebabkan hujan lebat dan gelombang tinggi, kata Ricky Nadiansyah.
"Kami juga mengimbau masyarakat di kawasan pegunungan agar lebih waspada terhadap bencana longsor maupun banjir. Sementara untuk aktivitas melaut, nelayan diminta mewaspadai perubahan cuaca atau arah mata angin, selain gelombang tinggi," kata Ricky Nadiansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
"Nelayan diminta mewaspadai potensi gelombang tinggi yang diperkirakan mencapai tiga meter dalam dua hari ke depan di perairan Selat Malak," kata Ricky Nadiansyah, prakirawan BMKG Stasiun Malikussaleh Ricky Nadiansyah di Lhokseumawe, Jumat.
Ricky Nadiansyah mengatakan potensi gelombang tinggi tersebut terpantau dari pengamatan satelit terjadinya pembentukan angin yang berpotensi angin kencang, sehingga kondisi tersebut berdampak ke wilayah pesisir di perairan Selat Malaka.
"Pembentukan angin yang berpotensi hujan sedang hingga lebat di musim kemarau tersebut juga berdampak pada wilayah pegunungan yang dapat menyebabkan adanya longsor hingga pohon tumbang," kata Ricky Nadiansyah.
Ricky Nadiansyah mengatakan potensi angin kencang disertai hujan lebat dan memicu gelombang laut tinggi diperkirakan akan terjadi hingga September. Hal ini dipicu adanya gangguan cuaca akibat adanya konvergensi di wilayah Aceh.
Kondisi ini dipengaruhi adanya uap air yang memasuki kawasan pegunungan serta peningkatan suhu muka laut, sehingga memengaruhi masa pertumbuhan udara di wilayah Aceh yang menyebabkan hujan lebat dan gelombang tinggi, kata Ricky Nadiansyah.
"Kami juga mengimbau masyarakat di kawasan pegunungan agar lebih waspada terhadap bencana longsor maupun banjir. Sementara untuk aktivitas melaut, nelayan diminta mewaspadai perubahan cuaca atau arah mata angin, selain gelombang tinggi," kata Ricky Nadiansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022