Baitul Mal Aceh (BMA) telah menyalurkan dana zakat sebanyak Rp39,8 miliar bagi 28.250 mustahik atau penerima manfaat zakat di seluruh Aceh hingga semester pertama tahun ini.
Anggota Badan BMA Bidang Penyaluran dan Pemberdayaan Mukhlis Sya’ya, Kamis, mengatakan BMA mendapatkan dana zakat yang harus disalurkan pada tahun ini sebesar Rp83,3 miliar, berdasarkan plafon yang dialokasikan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).
“Alhamdulillah sampai dengan 30 Juni 2022 dana zakat yang terealisasi sebesar Rp38,9 miliar atau 48 persen dari plafon dengan jumlah 28.250 orang mustahik,” kata Mukhlis Sya’ya di Banda Aceh.
Saat ini, dijelaskan Mukhlis, semua program Baitul Mal Aceh sedang berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, ada yang masih tahapan pendataan, verifikasi dan penyaluran.
“Sehingga realisasi tentunya juga akan terus meningkat,” kata Mukhlis.
Sementara itu, Kepala Sekretariat BMA Rahmad Raden mengatakan zakat yang telah disalurkan itu meliputi beberapa sektor, di antaranya sektor sosial sebanyak Rp25,24 miliar, sektor pendidikan Rp3,86 miliar, sektor kesehatan Rp1,55 miliar dan sektor dakwah syiar Islam Rp580 juta.
Selanjutnya, BMA juga telah disalurkan Rp8,37 miliar dana zakat guru sekolah menengah atas (SMA) yang dialokasikan secara proporsional di kabupaten/kota para guru tersebut berdomisili.
“Pada tahun ini BMA telah menganggarkan sejumlah dana zakat untuk berbagai program kesejahteraan umat dalam rangka menurunkan angka kemiskinan di Aceh,” katanya.
Program tersebut, lanjut dia, seperti beasiswa muallaf, beasiswa tahfiz, pemberdayaan zakat berbasis keluarga, bantuan modal usaha ultra mikro dan pemberdayaan ekonomi muallaf.
Raden berharap melalui program-program tersebut akan terus memberikan yang terbaik untuk masyarakat serta mendukung target pemerintah Aceh dalam menurunkan angka kemiskinan.
“Kami berterima kasih kepada para muzakki yang telah menyetorkan zakatnya melalui Baitul Mal Aceh. Semakin banyak zakat yang terkumpul, akan banyak pula mustahik yang bisa dibantu,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Anggota Badan BMA Bidang Penyaluran dan Pemberdayaan Mukhlis Sya’ya, Kamis, mengatakan BMA mendapatkan dana zakat yang harus disalurkan pada tahun ini sebesar Rp83,3 miliar, berdasarkan plafon yang dialokasikan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).
“Alhamdulillah sampai dengan 30 Juni 2022 dana zakat yang terealisasi sebesar Rp38,9 miliar atau 48 persen dari plafon dengan jumlah 28.250 orang mustahik,” kata Mukhlis Sya’ya di Banda Aceh.
Saat ini, dijelaskan Mukhlis, semua program Baitul Mal Aceh sedang berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, ada yang masih tahapan pendataan, verifikasi dan penyaluran.
“Sehingga realisasi tentunya juga akan terus meningkat,” kata Mukhlis.
Sementara itu, Kepala Sekretariat BMA Rahmad Raden mengatakan zakat yang telah disalurkan itu meliputi beberapa sektor, di antaranya sektor sosial sebanyak Rp25,24 miliar, sektor pendidikan Rp3,86 miliar, sektor kesehatan Rp1,55 miliar dan sektor dakwah syiar Islam Rp580 juta.
Selanjutnya, BMA juga telah disalurkan Rp8,37 miliar dana zakat guru sekolah menengah atas (SMA) yang dialokasikan secara proporsional di kabupaten/kota para guru tersebut berdomisili.
“Pada tahun ini BMA telah menganggarkan sejumlah dana zakat untuk berbagai program kesejahteraan umat dalam rangka menurunkan angka kemiskinan di Aceh,” katanya.
Program tersebut, lanjut dia, seperti beasiswa muallaf, beasiswa tahfiz, pemberdayaan zakat berbasis keluarga, bantuan modal usaha ultra mikro dan pemberdayaan ekonomi muallaf.
Raden berharap melalui program-program tersebut akan terus memberikan yang terbaik untuk masyarakat serta mendukung target pemerintah Aceh dalam menurunkan angka kemiskinan.
“Kami berterima kasih kepada para muzakki yang telah menyetorkan zakatnya melalui Baitul Mal Aceh. Semakin banyak zakat yang terkumpul, akan banyak pula mustahik yang bisa dibantu,” katanya.
Editor : Azhari
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022