Sabang (ANTARA Aceh ) - Tangkapan ikan jenis Tuna di pulau paling ujung barat Indonesia meningkat drastis, hal ini terjadi pasca Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menindak tegas Kapal-kapal asing yang melakukan illegal fishing di perairan Indonesia.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Sabang, Efendi mengatakan, dulu tangakapan ikan tuna di peraira Sabang sekitar 500-san ton per tahun, namun selaman pemberantasan illegal fishing dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan tangkapan nelayan berangsur meningkat.
''Data yang kita peroleh pada nelayan dan toke bangku di Sabang pada tahun 2014 tangkapan Tuna sebanyak 838 ton, dan pada tahun 2015 tangkapannya meningkat menjadi 934,2 ton,'' ungkap kepala Dinas Kelautan da Perikanan DKP Kota Sabang, Efendi, Senin (05/04) di Sabang melalui sekretarisnya Alaidinsyah.
Menurutnya, para nelayan di kawasan Sabang masih menggunakan tangkapan tradisional, Boat yang digunakanpun masih boat te-tet dengan kapasitas 3-5 gross tonnage (GT).
''Nelayan Sabang melaut masih mengunakan Boat kecil, alat tangkap maupun pancingannya masih sangat manual yaitu pancing tonda. Jenis tuna tangkapan itu terdiri dari, Tuna Sirip Kuning, dan Mata Besar. Paling besar ikan tuna tangkapan di Sabang mencapai 87 Kilogram,'' ujarnya.
Dia juga menambahkan, selama ini tuna tangkapan nelayan di Sabang di jual ke Banda Aceh, pasalnya masalah yang dihadapi oleh nelayan maupun toke bangku adalah tidak adanya pabrik produksi es di Sabang.
''Tahun lalu pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan ada menawarkan pembuatan es tipis di kita, namun nelayan sabang tidak bisa menggunakan es tersebut karena cepat meleleh dan cair, yang dibutuhkan oleh nelayan Sabang adalah es batangan,'' ulasnya.
Kemudian Panglima Laot, Lhok Pasiran, Azuarni mengatakan, jika cuaca bagus tangkapan nelayan meningkat, namun jika cuaca kurang bersahabat tanggakapannya akan menurun. Hasil tangkapan tuna itu sangat tergantung pada kondisi cuaca.
''Harga ikan tuna itu berfariasi, sekarang harganya stabil sudah sepekan bertahan di harga Rp 35.000 sampat Rp 38.000. rata-rata per hari tangkapan tuna nelayan Sabang mencapai 1 ton. Untuk kesejehteraan masyarakat nelayan seharusnya pemerintah segera memfungsikan pabrik pengolahan es, karena itu kebutuhan utama para nelayan,'' Pintanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Sabang, Efendi mengatakan, dulu tangakapan ikan tuna di peraira Sabang sekitar 500-san ton per tahun, namun selaman pemberantasan illegal fishing dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan tangkapan nelayan berangsur meningkat.
''Data yang kita peroleh pada nelayan dan toke bangku di Sabang pada tahun 2014 tangkapan Tuna sebanyak 838 ton, dan pada tahun 2015 tangkapannya meningkat menjadi 934,2 ton,'' ungkap kepala Dinas Kelautan da Perikanan DKP Kota Sabang, Efendi, Senin (05/04) di Sabang melalui sekretarisnya Alaidinsyah.
Menurutnya, para nelayan di kawasan Sabang masih menggunakan tangkapan tradisional, Boat yang digunakanpun masih boat te-tet dengan kapasitas 3-5 gross tonnage (GT).
''Nelayan Sabang melaut masih mengunakan Boat kecil, alat tangkap maupun pancingannya masih sangat manual yaitu pancing tonda. Jenis tuna tangkapan itu terdiri dari, Tuna Sirip Kuning, dan Mata Besar. Paling besar ikan tuna tangkapan di Sabang mencapai 87 Kilogram,'' ujarnya.
Dia juga menambahkan, selama ini tuna tangkapan nelayan di Sabang di jual ke Banda Aceh, pasalnya masalah yang dihadapi oleh nelayan maupun toke bangku adalah tidak adanya pabrik produksi es di Sabang.
''Tahun lalu pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan ada menawarkan pembuatan es tipis di kita, namun nelayan sabang tidak bisa menggunakan es tersebut karena cepat meleleh dan cair, yang dibutuhkan oleh nelayan Sabang adalah es batangan,'' ulasnya.
Kemudian Panglima Laot, Lhok Pasiran, Azuarni mengatakan, jika cuaca bagus tangkapan nelayan meningkat, namun jika cuaca kurang bersahabat tanggakapannya akan menurun. Hasil tangkapan tuna itu sangat tergantung pada kondisi cuaca.
''Harga ikan tuna itu berfariasi, sekarang harganya stabil sudah sepekan bertahan di harga Rp 35.000 sampat Rp 38.000. rata-rata per hari tangkapan tuna nelayan Sabang mencapai 1 ton. Untuk kesejehteraan masyarakat nelayan seharusnya pemerintah segera memfungsikan pabrik pengolahan es, karena itu kebutuhan utama para nelayan,'' Pintanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016