Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan Telematika Provinsi Aceh membangun enam koridor angkutan massal di Kota Banda Aceh.

"Pembangunan koridor ini untuk mengintegrasikan rute angkutan umum di ibu kota Provinsi Aceh tersebut," kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan Telematika Provinsi Aceh Hasanuddin di Banda Aceh, Senin.

Hasanuddin menyebutkan enam koridor tersebut yakni Terminal Keudah dan Kampus Darussalam, kemudian Bandara SIM Blangbintang, Aceh Besar dan Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh.

Berikutnya, kawasan Mata Ie dan pusat kota Banda Aceh, kawasan Ajun-Lhoknga ke pusat kota, Ulee Kareng ke pusat kota dan kawasan Syiah Kuala ke Terminal Batoh.

Dari enam koridor tersebut, kata dia, koridor satu sudah difungsikan dan koridor dua sedang dalam pembangunan.

Sedangkan koridor tiga hingga enam ditargetkan selesai pada tahun 2017.

Hasanuddin menyebutkan pembangunan koridor anggutan massal tersebut merupakan pengembangan sarana dan prasarana transportasi di Banda Aceh, ibu kota Provinsi Aceh.

"Angkutan massal di setiap koridor tersebut dilayani bus. Aceh sudah menerima 16 dari 25 unit bus untuk melayani rute tersebut," kata Hasanuddin.  
    
Pengembangan transportasi tersebut sudah direncanakan sejak tahun 2009 untuk mengatasi masalah kemacetan yang terjadi di Banda Aceh.

Untuk koridor satu, kata dia, sudah melayani angkutan umum dalam Kota Banda Aceh dengan nama Transkoetaraja yang beroperasi mulai pukul 06.30 WIB.

"Bus koridor satu ini tidak dipungut biaya atau gratis selama setahun. Bus gratis setahun ini karena Pemerintah Aceh sudah menanggung semua biaya operasional bus," kata Hasanuddin.

Pewarta: Pewarta : M Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016