Sabang (ANTARA Aceh) - Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) menetapkan Kota Sabang sebagai kota pusaka ke-57 di Indonesia, karena daerah yang berada di ujung barat Pulau Sumatera itu memiliki peninggalan sejarah.

Wali Kota Sabang Zulkifli H Adam di Sabang, Kamis mengatakan, penetapan Kota Pusaka tersebut ditetapkan pada Rapat kerja nasional (Rakernas) JKPI di Banda Aceh beberapa hari lalu.

Selain Sabang, dua kota lainnya di Aceh juga ditetapkan sebagai Kota Pusaka, yakni Kota Langsa dan Kota Banda Aceh.

"Atas nama segenap rakyat Sabang, kami menyampaikan  terimakasih kepada JKPI yang telah menetapkan Pulua Weh sebagai Kota Pusaka yang ke-57 di Indonesia," katanya.

Dengan ditetapkannya Sabang sebagai Kota Pusaka di Indonesia diharapkan dapat meningkat kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara yang berlibur ke daerah itu, katanya.

Menurutnya, sejarah menunjukkan Pulau Weh memiliki banyak objek pendukung sebagai Kota Pusaka di Indonesia, di antaranya yang menjadi catatan penting bagi kedaulatan bangsa Indonesia adalah keberadaan tugu kilometer nol Indonesia.

"Setiap wisatawan yang berlibur ke Sabang lokasi pertama yang diincar adalah berfose pada titik nol Indonesia sembari menikmati pesona hamparan laut lepas Samudera Hindia dan pesona bahari hamparan pasir putih serta menjelajahi sejarah peninggalan Belanda dan Jepang," ujarnya.

Ia menyatakan, Pemerintah  Pusat melalui Kementerian Pariwisata sebelumnya juga telah menetapkan Pulau Weh sebagai daerah Kasawan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

"Pemerintah Sabang terus menggalakkan industri pariwisata dengan melakukan pembenahan di berbagai sektor dan merangkul pihak media untuk gencar mempromosikan destinasi pariwisata Pulau Weh," ujarnya.

Kemudian, Sekda Kota Sabang, Sofyan Adam menambahkan, dengan dinobatkannya Sabang sebagai Kota Pusaka di Indonesia tidak terlepas dari peran berbagai pihak, terutama kerja keras Sabang Heritage Society (SHS).

"Pemerintah Sabang berterimakasih kepada SHS yang kontinyu menggali setiap sejarah. Berbicara pariwisata bangunan kuno itu memiliki nilai jual yang tinggi," katanya.

Pewarta: Pewarta : Irman Yusuf

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016