Anggota DPRK Banda Aceh Teuku Arief Khalifa meminta pemerintah setempat untuk lebih fokus melaksanakan program yang dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) mulai tahun berjalan ini.
"Pj Wali Kota Banda Aceh dapat menginstruksikan jajarannya. Karena sampai hari ini belum ada langkah signifikan untuk memaksimalkan PAD," kata Teuku Arief Khalifa, di Banda Aceh, Kamis.
Arief mengatakan, rekomendasi DPRK kepada satuan kerja perangkat kota (SKPK) Banda Aceh selama ini tidak pernah terealisasi secara baik. Bahkan, terkesan tidak serius.
Karena itu, Pj Wali Kota Banda Aceh perlu secepatnya mengarahkan jajarannya untuk dapat melaksanakan rekomendasi yang telah disampaikan dari berbagai kesempatan.
Arief menyampaikan, terdapat potensi loss atau kebocoran besar PAD dalam sistem manual yang dijalankan selama ini. Artinya pendapatan yang diperoleh tidak sesuai dengan potensi yang ada, bahkan terkesan stagnan.
"Maka dari itu, pemerintah harus berimprovisasi dengan menggunakan sistem digital seperti tapping box, e-parking, e-retribusi, elektronik pay dan lain sebagainya untuk menghindari kebocoran PAD," ujarnya.
Arief menyarankan, kepala daerah harus berani mengambil kebijakan terutama dalam hal anggaran untuk menyiapkan Infrastruktur dasar yang dibutuhkan SKPK penghasil PAD.
Arief menyarankan, untuk meningkatkan pendapatan maka pemerintah harus mengutamakan fasilitas penghasil seperti tapping box dan alat pembayaran berbasis QR code yang akan digunakan untuk menjalankan e-parking di tepi jalan umum.
"Investasi ini secara anggaran tidak seberapa tapi sangat berpotensi meningkatkan pendapatan dan jelas manfaat nya, ini harus dilakukan dan saya harap Pj Wali Kota melihat ini sebagai prioritas,” katanya.
Arief menuturkan, momentum anggaran perubahan tahun ini juga harus dapat mengakomodir strategi penambahan PAD, sehingga dapat menurunkan potensi hutang kedepannya.
“Asalkan rekomendasi dan strategi peningkatan bisa dijalankan di bulan ini, saya yakin hasil yang dicapai akan jauh lebih baik,” pungkas Arief.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
"Pj Wali Kota Banda Aceh dapat menginstruksikan jajarannya. Karena sampai hari ini belum ada langkah signifikan untuk memaksimalkan PAD," kata Teuku Arief Khalifa, di Banda Aceh, Kamis.
Arief mengatakan, rekomendasi DPRK kepada satuan kerja perangkat kota (SKPK) Banda Aceh selama ini tidak pernah terealisasi secara baik. Bahkan, terkesan tidak serius.
Karena itu, Pj Wali Kota Banda Aceh perlu secepatnya mengarahkan jajarannya untuk dapat melaksanakan rekomendasi yang telah disampaikan dari berbagai kesempatan.
Arief menyampaikan, terdapat potensi loss atau kebocoran besar PAD dalam sistem manual yang dijalankan selama ini. Artinya pendapatan yang diperoleh tidak sesuai dengan potensi yang ada, bahkan terkesan stagnan.
"Maka dari itu, pemerintah harus berimprovisasi dengan menggunakan sistem digital seperti tapping box, e-parking, e-retribusi, elektronik pay dan lain sebagainya untuk menghindari kebocoran PAD," ujarnya.
Arief menyarankan, kepala daerah harus berani mengambil kebijakan terutama dalam hal anggaran untuk menyiapkan Infrastruktur dasar yang dibutuhkan SKPK penghasil PAD.
Arief menyarankan, untuk meningkatkan pendapatan maka pemerintah harus mengutamakan fasilitas penghasil seperti tapping box dan alat pembayaran berbasis QR code yang akan digunakan untuk menjalankan e-parking di tepi jalan umum.
"Investasi ini secara anggaran tidak seberapa tapi sangat berpotensi meningkatkan pendapatan dan jelas manfaat nya, ini harus dilakukan dan saya harap Pj Wali Kota melihat ini sebagai prioritas,” katanya.
Arief menuturkan, momentum anggaran perubahan tahun ini juga harus dapat mengakomodir strategi penambahan PAD, sehingga dapat menurunkan potensi hutang kedepannya.
“Asalkan rekomendasi dan strategi peningkatan bisa dijalankan di bulan ini, saya yakin hasil yang dicapai akan jauh lebih baik,” pungkas Arief.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022