Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki meminta seluruh kabupaten/kota di Aceh dapat melaksanakan penanganan stunting secara masif karena berada si angka paling tinggi.

“Aceh termasuk salah satu wilayah yang memiliki prevalensi stunting cukup tinggi di Indonesia, karena itu gerakan penurunan stunting harus digencarkan secara masif dengan melibatkan lintas sektor dan lembaga,” katanya di Banda Aceh, Kamis.

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela Rapat Koordinasi Pendampingan Terpadu Penanganan Kasus Stunting Aceh yang dibuka Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Maria Endang Sumiwi.

Ia menjelaskan Pemerintah telah menetapkan penanganan stunting sebagai salah satu program nasional, sebagaimana ditegaskan di dalam Perpres Nomor 72 Tahun 2021.

Ia mengatakan sebagai tindak lanjut dari kebijakan itu, Pemerintah melalui Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan akan melakukan pendampingan bagi daerah-daerah yang memiliki angka stunting cukup tinggi.

“Saya minta seluruh Pemerintah Kabupaten/kota yang menjadi sasaran intervensi program agar memberi dukungan penuh bagi upaya pendampingan yang diberikan. Jajaran SKPA dan SKPK harus mampu menjalin kerja sama yang solid guna menyambut pendampingan ini,” katanya.

Menurut dia, dengan kerja sama dengan semua pemangku kepentingan kasus stunting Aceh akan mengalami penurunan secara signifikan dalam dua tahun ke depan.

“Saya juga berharap semua langkah-langkah penanganan stunting dapat dilaksanakan secara maksimal sesuai tingkatan,” katanya.

Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Maria Endang Sumiwi menyatakan pihaknya akan melakukan pendampingan tiga kabupaten yakni Aceh Timur, Aceh Utara dan Gayo Lues.

“Setelah pendampingan di tiga kabupaten tersebut berhasil kita akan melakukan untuk seluruh kabupaten/kota lainnya,” katanya.

Pewarta: M Ifdhal

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022