Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Penjemuran ikan asin di perkampungan nelayan Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, mampu menyerap ribuan tenaga kerja terutama saat musim ikan tiba.

Tgk Rusli, seorang pemilik usaha pengolahan ikan asin di Kota Lhokseumawe, Sabtu mengatakan di sepanjang pinggir Pantai Pusong di Kecamatan Banda Sakti yang meliputi tiga desa nelayan terdapat sekitar seratusan lokasi penjemuran ikan asin.

"Mulai dari Gampong Meunasah Kota, Pusong Baru dan Pusong Lama, ada sekitar seratus tempat penjemuran ikan asin dan pengolahan ikan lainnya," ucap Tgk.Rusli.

Ia mengatakan tiap-tiap lokasi penjemuran ikan memperkerjakan 10-15 orang. Sebagian besar tenaga kerja adalah wanita yang menjadi penjemur atau pembelah ikan.

Umumnya pekerja di tempat penjemuran ikan adalah berasal dari Aceh Utara. Mereka datang pagi hari dan pulang pada sore harinya dengan upah Rp80 ribu hingga Rp100 ribu per harinya, tergantung jenis pekerjaan yang dilakukan.

"Sangat membantu usaha ini dalam menciptakan lapangan kerja, karena yang bekerja di sini rata-rata orang miskin. Sehingga dengan adanya kegiatan usaha ini, setiap sore ada yang bisa mereka bawa pulang untuk kebutuhan anak-anaknya," ujar Tgk Rusli.

Jika sedang musim hasil tangkapan nelayan, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sangat banyak namun jika sedang sepi hasil tangkapan nelayan hanya beberapa orang saja yang dibutuhkan.

"Tingkat kebutuhan tenaga kerja disesuaikan dengan dengan banyaknya ikan yang hendak diolah. Jika sedang sedikit tangkapan, tidak mungkin kita terima yang meminta bekerja," katanya.

Berbagai jenis ikan hasil olahan di lokasi tersebut dipasarkan hingga ke luar daerah, bahkan ada yang sampai ke Sumatera Barat terutama teri tawar dan juga teri rebus.

Pewarta: Pewarta : Mukhlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016