Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia Prof Yudian Wahyudi mengatakan Kabupaten Aceh Barat saat ini menjadi contoh pengembangan nilai-nilai Pancasila, bagi kabupaten/kota atau daerah lainnya di Indonesia.
“Harapannya (pengembangan nilai Pancasila) di Aceh Barat ini bisa diikuti oleh daerah lain, menjadi gerakan Indonesia Raya,” kata Yudian Wahyudi di Meulaboh, Jumat.
Hal ini ia sampaikan seusai menghadiri peresmian Tugu Kongres Santri Pancasila pertama di Indonesia yang dipusatkan di Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat.
Baca juga: BPIP akui bupati dan seluruh warga Aceh Barat cinta terhadap Pancasila
Menurut Yudian Wahyudi, untuk memperkuat nilai Pancasila di Aceh, tentunya semua pihak tidak boleh meninggalkan ulama dan tidak meninggalkan santri.
“Aceh ini istimewa dari satu hal yaitu keislamannya. Jadi, tidak bisa berpancasila di Aceh tanpa bergaul dengan ulama dan santri,” katanya menambahkan.
Ia mengatakan, pada prinsipnya nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila dari semua sisi, sudah sejalan dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam agama Islam.
Baca juga: Bupati Aceh Barat dan Kepala BPIP resmikan Tugu Kongres Santri Pancasila pertama di Indonesia
Namun, karena Indonesia merupakan negara nasional dan kesepakatannya nasional, sehingga agama di Tanah Air bukan hanya satu, akan tetapi memiliki banyak agama sehingga nilai Pancasila mewakili dari semua agama yang ada di Indonesia.
“Kalau dari segi Pancasila sudah jelas nilai yang terkandung di dalamnya memiliki nilai keislaman, sesuai agama Islam,” kata Yudian Wahyudi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
“Harapannya (pengembangan nilai Pancasila) di Aceh Barat ini bisa diikuti oleh daerah lain, menjadi gerakan Indonesia Raya,” kata Yudian Wahyudi di Meulaboh, Jumat.
Hal ini ia sampaikan seusai menghadiri peresmian Tugu Kongres Santri Pancasila pertama di Indonesia yang dipusatkan di Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat.
Baca juga: BPIP akui bupati dan seluruh warga Aceh Barat cinta terhadap Pancasila
Menurut Yudian Wahyudi, untuk memperkuat nilai Pancasila di Aceh, tentunya semua pihak tidak boleh meninggalkan ulama dan tidak meninggalkan santri.
“Aceh ini istimewa dari satu hal yaitu keislamannya. Jadi, tidak bisa berpancasila di Aceh tanpa bergaul dengan ulama dan santri,” katanya menambahkan.
Ia mengatakan, pada prinsipnya nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila dari semua sisi, sudah sejalan dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam agama Islam.
Baca juga: Bupati Aceh Barat dan Kepala BPIP resmikan Tugu Kongres Santri Pancasila pertama di Indonesia
Namun, karena Indonesia merupakan negara nasional dan kesepakatannya nasional, sehingga agama di Tanah Air bukan hanya satu, akan tetapi memiliki banyak agama sehingga nilai Pancasila mewakili dari semua agama yang ada di Indonesia.
“Kalau dari segi Pancasila sudah jelas nilai yang terkandung di dalamnya memiliki nilai keislaman, sesuai agama Islam,” kata Yudian Wahyudi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022