Petani garam Gampong Cebrek Kecamatan Simpang tiga Kabupaten Pidie panen perdana garam yang diproduksi dengan teknologi geomembran atau melalui penerapan rumah tunnel program dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP).
Ketua kelompok, Mulyadi di Sigli, Kamis mengatakan produksi garam tersebut dilakukan melalui teknologi geomembran dari pemanfaatan terpal plastik yaitu peralihan dari tradisional guna meningkatkan volume produksi, kualitas garam.
"Kami mendapatkan bantuan 10 rumah tunnel, per-rumah tunnel bisa menghasilkan 2,5 ton garam setiap 15 hingga 20 hari dan bisa memproduksi hingga dua kali panen dalam setiap bulan," kata Mulyadi.
Kehadiran teknologi tersebut memberikan manfaat bagi pihaknya dalam meningkatkan produksi garam dan meningkatkan pendapatan para petani garam.
Pj Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto saat berkunjung ke lokasi rumah tunnel mengatakan akan mengurus izin BPOM untuk perizinan produksi garam tersebut.
“Gram di Pidie kualitasnya lebih bagus dan saya akan minta kepada DKP Kabupaten dan Provinsi untuk membantu permodalan fasilitas terhadap petani garam di Pidie,” katanya.
Kadis DKP Pidie, Safrizal mengatakan program tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan daya produksi garam yang berkualitas, sehingga bisa berkolaborasi dengan dinas lain seperti perizinan, pengemasan dan pemasaran.
"Kami berharap petani garam bisa diberdayakan dan bisa memproduksi barang yang bagus baik untuk industri, bibit dan untuk dikonsumsi," kata Safrizal.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022