Sebanyak 18.160 warga dalam 5.104 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh harus mengungsi akibat banjir dengan ketinggian hingga satu meter yang melanda daerah itu, menurut Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA).

"Sementara, total korban mengungsi yang terdata sebanyak 18.160 jiwa dan tidak ada korban jiwa," kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas melalui keterangan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) di Banda Aceh, Kamis.

BPBA menyebutkan banjir melanda sejumlah wilayah di Aceh Utara terjadi sejak Selasa (4/10) sekitar pukul 07.30 WIB. Peristiwa banjir dipicu curah hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah kabupaten dalam beberapa hari terakhir.

Data sementara, tercatat 12 kecamatan yang dilanda banjir yakni Kecamatan Paya Bakong dengan jumlah sebanyak 7 desa, Lhoksukon 15 desa, Matangkuli 25 desa, Pirak Timu 23 desa, Samudera 8 desa, Cot Girek dua desa.

Selanjutnya, Kecamatan Tanah Luas sebanyak 4 desa, Langkahan 1 desa, Dewantara 7 desa, serta Kecamatan Nisam, Muara Batu, dan Geuredong yang terus masih dalam pendataan.

"Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Aceh Utara menyebabkan terjadinya banjir yang menggenangi rumah-rumah dan sawah warga," katanya.

Selain merendam rumah warga, Ilyas menyebutkan, banjir itu juga berdampak pada lahan persawahan sekitar 230 hektare, dan diperkirakan akan gagal panen.

Total korban terdampak dalam banjir tersebut sebanyak 22.535 jiwa dalam 6.667 KK. Sementara yang mengungsi 18.160 jiwa dalam 5.104 KK.

Hingga kini, BPBD Kabupaten Aceh Utara terus melakukan upaya penanggulangan, dengan terus berkoordinasi bersama perangkat sejumlah desa dan kecamatan sekaligus pendataan material dan korban terdampak banjir.

"Kondisi terakhir, di sebagian lokasi air mulai surut," kata Ilyas.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa Aceh sudah memasuki musim penghujan, sehingga warga diminta mewaspadai bencana alam berupa banjir dan tanah longsor.

"Masyarakat tetap waspada terhadap banjir, tanah longsor, dan juga angin kencang karena Aceh sudah memasuki musim penghujan," kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas I Aceh Besar Zakaria Ahmad.

Sejumlah wilayah provinsi paling barat Indonesia itu berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai petir dan angin kencang.

Di antaranya Kabupaten Aceh Besar, Banda Aceh, Aceh Jaya, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Utara, Simeulue, Aceh Singkil, Subulussalam, Sabang, Aceh Tamiang, Langsa, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Barat dan Aceh Timur.

Pewarta: Khalis Surry

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022