Pemerintah Kota Banda Aceh akan mendapatkan kucuran dana dari Pemerintah Pusat pada tahun 2023 sebesar Rp47,9 miliar.
Pj Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq di Banda Aceh, Minggu mengatakan dana tersebut terdiri dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2023 senilai Rp37,4 miliar lebih dan APBN sebesar Rp10,5 miliar.
“Dana tersebut akan kita digunakan untuk pembangunan dan peningkatan infrastruktur air minum, sanitasi, perumahan dan permukiman hingga jalan,” katanya.
Adapun sejumlah proyek akan dimulai pengerjaannya tahun depan di antaranya pengembangan jaringan distribusi dan sambungan rumah air bersih senilai Rp 5,4 miliar dan pembangunan IPAL Skala Permukiman beserta Rehabilitasi IPLT Gampong Jawa senilai Rp8,2 miliar.
Kemudian, dana tersebut juga akan digunakan untuk pembangunan dan rehab rumah masyarakat berpenghasilan rendah sebanyak 135 unit, pembangunan jalan lingkungan sepanjang 2,1 kilometer, dan drainase lingkungan 4,4 kilometer yang total anggarannya mencapai Rp12,7 miliar.
“Kita juga akan melakukan penanganan long segment terhadap Jalan Hasan Saleh di kawasan Neusu, mulai dari Simpang Lamlagang hingga Lapangan Jasdam. Dengan anggaran Rp 11,1 miliar, akan kita rekonstruksi jalan yang sudah mulai crowded itu,” katanya.
Kata dia, total kebutuhan dana yang telah disetujui pusat untuk pembangunan infrastruktur dimaksud Rp 37,4 miliar lebih.
“Alhamdulillah ini patut kita syukuri karena memang ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam jangka pendek,” katanya.
Bakri juga telah menyampaikan beberapa usulan program lainnya kepada pemerintah pusat, yaitu melanjutkan pembangunan Banda Aceh Outer Ring Road dan juga proyek Flyover Pango.
“Termasuk penataan pinggiran Krueng Aceh mulai dari Jembatan Pante Pirak hingga Jembatan Peunayong. Ini semua telah masuk dalam rencana umum Kementerian PUPR pada 2025 mendatang,” katanya.
Sebelumnya pada momen yang lain, Bakri dan rombongan juga telah bertemu dengan Direktur Pembangunan Jembatan Ditjen Bina Marga, Yudha Handita Panjiriawan, untuk meminta pelebaran Jalan Sultan Iskandar Muda.
"Tepatnya mulai dari jembatan setelah Simpang Empat Punge hingga samping rumah Pangdam ke arah Blang Padang," katanya.
Titik ruas jalan nasional tersebut, kata dia, terlalu sempit sehingga selama ini sering terjadi kemacetan.
"Permintaan itu pun disahuti dan akan dikerjakan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh tahun depan dengan menggunakan APBN. Nominal pelebaran jalan beserta jembatan itu Rp 10,5 miliar,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022