Meulaboh (ANTARA Aceh) - Perusahaan perkebunan besar swasta kelapa sawit PT Karya Tanah Subur (KTS) telah membuka 350 hektare kebun plasma sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh.

Administratur PT KTS, Prihadi di Meulaboh, Minggu mengatakan pihaknya saat ini dalam proses pembersihan lahan dan pembangunan jalan menuju perkebunan baru yang akan dibuka seluas 60 hektare.

"Kebun yang sudah terbangun 350 hektare kebun plasma program IGA, emudian yang sedang kita bangun bersama masyarakat ada 60 hektare. Jadi sudah terealisasi hampir 40 persen dari target 1.000 hektare kebun plasma," ucapnya.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers usai buka puasa bersama sejumlah wartawan di Meulaboh Aceh Barat, kegiatan tersebut dimanfaatkan administratur Group PT Astra Agro Lestari Tbk ini untuk menceritakan kondisi perekonomian perusahaan pengolah pengolah Crude Palm Oil (CPO) itu.

Prihadi menyebutkan, untuk program IGA kelapa sawit seluas 350 hektare tersebut seluruhnya sudah berproduksi dengan jumlah program 100 kepala keluarga, sementara yang masih dalam proses penanaman yaitu 60 hektare.

Selain itu pihaknya juga memberikan pendampingan kepada masyarakat atau kelompok tani yang menerima manfaat atas program tersebut berupa pelatihan budidaya kelapa sawit mulai dari perawatan hingga panen.

"Kita memiliki target sejak diluncurkan program itu tuntas paling lama tiga tahun. Yang kita bangun ini diperkirakan lebih dari 25 persen luasan HGU PT KTS, sementara secara ketentuan kita diminta cuma 20 persen dari HGU,"jelasnya.

Lebih lanjut prihadi menyebutkan, bahwa semua itu dilakukan managemen guna membantu masyarakat yang berada pada ring satu perusahaan dalam peningkatan ekonomi yang merupakan tangung jawab sosial atau Coorporate Social Responcibility (CSR).

Prihadi menjelaskan, pada prinsipnya selain merupakan tangung jawab sosial, pembangunan kebun plasma tersebut juga sebagai upaya jangka panjang yang diharapkan bekontribusi untuk penambahan produksi perusahaan dalam pengolahan Crude Palm Oil (CPO).

Artinya, masyarakat petani mengelola kebun sendiri yang dibantu oleh perusahaan, secara moril tentunya buah tandan buah segar (TBS) yang dihasilkan pada kebun masyarakat akan dijual kepada perusahaan mereka yang telah membantu.

"Kalau perusahaan memang tidak lagi membuka lahan baru, inilah dari kebun IGA ini nanti kita harapkan dapat mempertahankan daya produksi untuk lebih ditingkatkan dengan target capai 800 ton per hari,"katanya menambahkan.

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016