Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh Farid Nyak Umar meminta pemerintah setempat melalui Dinas Pariwisata segera memperbaiki situs tsunami kapal di atas rumah di Gampong Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh.
"Kita berharap segera dicarikan solusi untuk proses rehabilitasi kapal di atas rumah yang sudah menjadi situs tsunami dan tempat wisata di Banda Aceh ini," kata Farid Nyak Umar, di Banda Aceh, Selasa.
Farid mengatakan, kapal di atas rumah merupakan salah satu situs tsunami yang selama ini telah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik mancanegara maupun wisatawan nusantara dan lokal.
Karena itu, menurut Farid, penting bagi pemerintah Kota Banda Aceh untuk menjaga dan merawat situs peninggalan tsunami tersebut.
Farid menyampaikan, setelah dia mendapatkan informasi dari warga setempat dan mengecek langsung kondisi lapangan, ternyata bagian bawah kapal itu sudah rusak serta dapat mengancam keselamatan pengunjung.
"Kodisi kapal itu sangat memprihatinkan karena bagian bawah kapal sudah berkarat dan bocor. Jika ini berlarut, dikhawatirkan memberi citra negatif dari pengunjung terhadap situs tsunami itu," ujarnya.
Farid menuturkan, areal situs tersebut harus dilakukan pembenahan secara komprehensif dengan penataan yang baik, lokasi parkir dan kawasan rumahnya, termasuk juga lapak bagi pelaku UMKM di areal situs ini.
"Pemko bisa berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Aceh maupun Kementerian Pariwisata RI," katanya.
Farid menuturkan, situs ini benar-benar harus dipugar apalagi banyak pelaku UMKM yang berjualan di sana seperti usaha ikan keumamah, abon, souvernir Aceh banyak lainnya.
"Keberadaan situs ini membantu warga karena pengunjung bisa membeli hasil UMKM yang dijajakan di areal itu sehingga menambah pendapatan masyarakat setempat. Karena itu kita minta secepatnya di perbaiki," demikian Farid Nyak Umar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
"Kita berharap segera dicarikan solusi untuk proses rehabilitasi kapal di atas rumah yang sudah menjadi situs tsunami dan tempat wisata di Banda Aceh ini," kata Farid Nyak Umar, di Banda Aceh, Selasa.
Farid mengatakan, kapal di atas rumah merupakan salah satu situs tsunami yang selama ini telah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik mancanegara maupun wisatawan nusantara dan lokal.
Karena itu, menurut Farid, penting bagi pemerintah Kota Banda Aceh untuk menjaga dan merawat situs peninggalan tsunami tersebut.
Farid menyampaikan, setelah dia mendapatkan informasi dari warga setempat dan mengecek langsung kondisi lapangan, ternyata bagian bawah kapal itu sudah rusak serta dapat mengancam keselamatan pengunjung.
"Kodisi kapal itu sangat memprihatinkan karena bagian bawah kapal sudah berkarat dan bocor. Jika ini berlarut, dikhawatirkan memberi citra negatif dari pengunjung terhadap situs tsunami itu," ujarnya.
Farid menuturkan, areal situs tersebut harus dilakukan pembenahan secara komprehensif dengan penataan yang baik, lokasi parkir dan kawasan rumahnya, termasuk juga lapak bagi pelaku UMKM di areal situs ini.
"Pemko bisa berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Aceh maupun Kementerian Pariwisata RI," katanya.
Farid menuturkan, situs ini benar-benar harus dipugar apalagi banyak pelaku UMKM yang berjualan di sana seperti usaha ikan keumamah, abon, souvernir Aceh banyak lainnya.
"Keberadaan situs ini membantu warga karena pengunjung bisa membeli hasil UMKM yang dijajakan di areal itu sehingga menambah pendapatan masyarakat setempat. Karena itu kita minta secepatnya di perbaiki," demikian Farid Nyak Umar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022