Pejabat (Pj) Gubernur Aceh Achmad Marzuki memberi perhatian khusus terhadap dampak bencana banjir di Kabup[aten Aceh Tamiang yang membuat jalur transportasi di perbatasan Provinsi Aceh-Sumatera Utara lumpuh total.
“Kenapa saya harus ke Aceh Tamiang, karena banjir di sini beda dengan daerah lain. Akibat dari Aceh Tamiang ini ekonomi kita (Provinsi Aceh ) bisa macet itu,” kata Achmad Marzuki di Aceh Tamiang, Minggu.
Mantan Panglima Kodam Iskandar Muda (IM) ini ingin menyelesaikan persoalan yang berdampak besar, bukan yang kecil-kecil.
Bayangkan, kata dia ketika truk pengangkut logistik sembako dan komoditi tidak bisa jalan berhari-hari maka barangnya akan busuk.
Baca juga: Truk sudah bisa lewat, Pj Gubernur Aceh minta pengangkut logistik jadi prioritas
“Itu dia, Aceh Tamiang merupakan jalur penting pintu gerbang perekonomian Aceh. Begitulah perhatian saya tertuju di daerah ujung perbatasan provinsi ini, sehingga penanganan dampak banjir ini harus segera ada solusi,” tegas Achmad Marzuki usai menggelar vidcon bersama jajaran SKPA dari Kantor Bupati Aceh Tamiang.
Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki menyadari setiap tahun Aceh Tamiang terjadi banjir bahkan tahun ini sudah dua kali terjadi, dan lebih parah. Ke depan yang diperlukan adalah suatu prosedur mekanisme kerja bersama untuk menyelesaikan hal ini.
“Titik-titiknya kita sudah tahu. Untuk langkah-langkahnya sudah dilakukan oleh provinsi dari pengalaman banjir sebelumnya, termasuk banjir di Aceh Barat dan Aceh Singkil juga sangat berat,” ujarnya.
Baca juga: Tinjau banjir Aceh Tamiang, Pj Gubernur penuhi kebutuhan Posko pengungsian
Meski hanya sekitar dua tahun menjabat Gubernur, Achmad Marzuki berharap kondisi Aceh tidak begini-begini terus (dilanda banjir), solusinya harus dipikirkan bersama. Dinas PUPR dengan Dinas Pengairan Provinsi Aceh secara khusus diminta untuk memikirkan secara teknis penanganan banjir di Aceh Tamiang yang setiap tahun terjadi.
“Tidak bisa pasrah-pasrah gitu saja. Seperti Banda Aceh dulu juga daerah banjir dan sekarang sudah relatif berkurang, selesai persoalan itu dengan adanya krueng Aceh dan beberapa titik dibangunnya penampung resapan air lainnya,” sebut Achmad Marzuki.
Pj Gubernur Aceh ini sedikit lega saat datang ke Aceh Tamiang banjir sudah berangsur surut baik genangan di ruas jalan Medan-Banda Aceh termasuk di beberapa kecamatan. Namun masih ada antrean panjang kendaraan yang didominasi truk bermuatan.
Baca juga: Akses tiga kecamatan di Aceh Timur terputus akibat banjir
Dinas Perhubungan Aceh juga diinstruksikan segera bantu urai kemacetan kendaraan di badan jalan nasional perbatasan Aceh-Sumut, dengan menyediakan area transit mobil dan sistem buka tutup.
Sementara BPBA dan Dinsos Aceh diperintahkan segera salurkan kebutuhan sarana dan logistik korban banjir Aceh Tamiang dengan mengeluarkan cadangan baperstok bencana yang ada tahun ini. Bahkan selama berada di Aceh Tamiang Achmad Marzuki tidak mau banyak meninjau titik banjir, tapi justru pilih mengawal langsung mobilisasi pasokan logistik dari Banda Aceh segera sampai ke Aceh Tamiang.
“Tugas Gubernur sangat besar, bagaimana caranya jangan ada banjir lagi karena itu pengaruhnya ke ekonomi, kesehatan seperti stunting, hancurnya sektor pertanian belum lagi kerugian lain-lainnya. Bencana banjir ini juga bisa merusak nasib dua generasi kita ke depan,” pungkas Achmad Marzuki.
Bupati Aceh Tamiang Mursil sangat mengapresiasi tinjauan Pj Gubernur Aceh ke daerah-nya yang terdampak banjir parah. Pj Gubenur Aceh dinilai sangat peduli dengan sanggup memenuhi semua permintaan yang diajukan untuk membantu masyarakat korban musibah banjir.
“Kedatangan Pj Guernur ini menjadi pelipur lara bagi masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang. Pak Gubernur tidak hanya meninjau banjir tapi semua kebutuhan bencana banjir beliau penuhi semua,” kata Mursil.
Mursil menjelaskan bencana banjir kali ini merupakan terbesar sepanjang 2022, bahkan bisa dibilang ke dua terbesar setelah banjir bandang 2006 silam. Sebab banjir kali ini tersebar di 12 kecamatan hulu hingga hilir dan melumpuhkan akses jalan nasional, sehinga berdampak kepada kehidupan masyarakat, bukan hanya Aceh Tamiang tapi Aceh pada umumnya.
“Pak Gubernur sudah benar datang ke Kabupaten Aceh Tamiang, karena Aceh Tamiang ini pintu gerbang masuknya semua kebutuhan masyarakat Aceh. Sebagai jalur ekonomi, jalur pasokan pangan dan barang, makanya sudah tepat menjadi perhatian khusus Pj Gubernur,” ujar Mursil.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
“Kenapa saya harus ke Aceh Tamiang, karena banjir di sini beda dengan daerah lain. Akibat dari Aceh Tamiang ini ekonomi kita (Provinsi Aceh ) bisa macet itu,” kata Achmad Marzuki di Aceh Tamiang, Minggu.
Mantan Panglima Kodam Iskandar Muda (IM) ini ingin menyelesaikan persoalan yang berdampak besar, bukan yang kecil-kecil.
Bayangkan, kata dia ketika truk pengangkut logistik sembako dan komoditi tidak bisa jalan berhari-hari maka barangnya akan busuk.
Baca juga: Truk sudah bisa lewat, Pj Gubernur Aceh minta pengangkut logistik jadi prioritas
“Itu dia, Aceh Tamiang merupakan jalur penting pintu gerbang perekonomian Aceh. Begitulah perhatian saya tertuju di daerah ujung perbatasan provinsi ini, sehingga penanganan dampak banjir ini harus segera ada solusi,” tegas Achmad Marzuki usai menggelar vidcon bersama jajaran SKPA dari Kantor Bupati Aceh Tamiang.
Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki menyadari setiap tahun Aceh Tamiang terjadi banjir bahkan tahun ini sudah dua kali terjadi, dan lebih parah. Ke depan yang diperlukan adalah suatu prosedur mekanisme kerja bersama untuk menyelesaikan hal ini.
“Titik-titiknya kita sudah tahu. Untuk langkah-langkahnya sudah dilakukan oleh provinsi dari pengalaman banjir sebelumnya, termasuk banjir di Aceh Barat dan Aceh Singkil juga sangat berat,” ujarnya.
Baca juga: Tinjau banjir Aceh Tamiang, Pj Gubernur penuhi kebutuhan Posko pengungsian
Meski hanya sekitar dua tahun menjabat Gubernur, Achmad Marzuki berharap kondisi Aceh tidak begini-begini terus (dilanda banjir), solusinya harus dipikirkan bersama. Dinas PUPR dengan Dinas Pengairan Provinsi Aceh secara khusus diminta untuk memikirkan secara teknis penanganan banjir di Aceh Tamiang yang setiap tahun terjadi.
“Tidak bisa pasrah-pasrah gitu saja. Seperti Banda Aceh dulu juga daerah banjir dan sekarang sudah relatif berkurang, selesai persoalan itu dengan adanya krueng Aceh dan beberapa titik dibangunnya penampung resapan air lainnya,” sebut Achmad Marzuki.
Pj Gubernur Aceh ini sedikit lega saat datang ke Aceh Tamiang banjir sudah berangsur surut baik genangan di ruas jalan Medan-Banda Aceh termasuk di beberapa kecamatan. Namun masih ada antrean panjang kendaraan yang didominasi truk bermuatan.
Baca juga: Akses tiga kecamatan di Aceh Timur terputus akibat banjir
Dinas Perhubungan Aceh juga diinstruksikan segera bantu urai kemacetan kendaraan di badan jalan nasional perbatasan Aceh-Sumut, dengan menyediakan area transit mobil dan sistem buka tutup.
Sementara BPBA dan Dinsos Aceh diperintahkan segera salurkan kebutuhan sarana dan logistik korban banjir Aceh Tamiang dengan mengeluarkan cadangan baperstok bencana yang ada tahun ini. Bahkan selama berada di Aceh Tamiang Achmad Marzuki tidak mau banyak meninjau titik banjir, tapi justru pilih mengawal langsung mobilisasi pasokan logistik dari Banda Aceh segera sampai ke Aceh Tamiang.
“Tugas Gubernur sangat besar, bagaimana caranya jangan ada banjir lagi karena itu pengaruhnya ke ekonomi, kesehatan seperti stunting, hancurnya sektor pertanian belum lagi kerugian lain-lainnya. Bencana banjir ini juga bisa merusak nasib dua generasi kita ke depan,” pungkas Achmad Marzuki.
Bupati Aceh Tamiang Mursil sangat mengapresiasi tinjauan Pj Gubernur Aceh ke daerah-nya yang terdampak banjir parah. Pj Gubenur Aceh dinilai sangat peduli dengan sanggup memenuhi semua permintaan yang diajukan untuk membantu masyarakat korban musibah banjir.
“Kedatangan Pj Guernur ini menjadi pelipur lara bagi masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang. Pak Gubernur tidak hanya meninjau banjir tapi semua kebutuhan bencana banjir beliau penuhi semua,” kata Mursil.
Mursil menjelaskan bencana banjir kali ini merupakan terbesar sepanjang 2022, bahkan bisa dibilang ke dua terbesar setelah banjir bandang 2006 silam. Sebab banjir kali ini tersebar di 12 kecamatan hulu hingga hilir dan melumpuhkan akses jalan nasional, sehinga berdampak kepada kehidupan masyarakat, bukan hanya Aceh Tamiang tapi Aceh pada umumnya.
“Pak Gubernur sudah benar datang ke Kabupaten Aceh Tamiang, karena Aceh Tamiang ini pintu gerbang masuknya semua kebutuhan masyarakat Aceh. Sebagai jalur ekonomi, jalur pasokan pangan dan barang, makanya sudah tepat menjadi perhatian khusus Pj Gubernur,” ujar Mursil.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022